• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perguruan Tinggi Harus Responsif Terhadap Kebutuhan Industri

Perguruan Tinggi Harus Responsif Terhadap Kebutuhan Industri

  • 09 Maret 2018, 16:09 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3555
  • PDF Version
   Perguruan Tinggi Harus Responsif Terhadap Kebutuhan Industri

Perguruan tinggi dituntut dapat mengembangkan pendidikan yang responsif untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil sesuai dengan dunia industri.

Demikian mengemuka dalam diskusi bertajuk Menjawab Tantangan Sektor Jasa Indonesia yang diselenggarakan FEB UGM, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia bekerja sama dengan Organization for Economic Cooperation and Development  (OECD), di FEB UGM Jumat (9/3)

Dosen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, menyebutkan tenga kerja di Indonesia mengalami mismatch dengan pasar kerja. Salah satunya disebabkan kurangnya relevansi pendidikan di perguruan tinggi  dengan kebutuhan di dunia industri. 

“Desain kurikulum yang ada tidak responsif dengan kebutuhan industri. Sebagai penyedia tenaga kerja kurang bisa menyediakan tenaga kerja yang relevan dan skill yang dibutuhkan industri sehingga produktivitasnya rendah,” katanya.

Menurutnya, perguruan tinggi harus responsif untuk menjawab tantangan kebutuhan kerja, antara lain dengan mengembangkan kurikulum dan program studi yang relevan dengan dunia kerja.

Persoalan lain adalah rendahnya konektivitas perguruan tinggi dengan industri. Minimnya koneksi dengan industri menjadikan rendahnya informasi terkait kebutuhan tenaga kerja yang saat ini banyak dibutuhkan pasar kerja.

“Kolaborasi perguruan tinggi dengan industri sangat penting untuk mengatasi persoalan fundamental di Indonesia terkait skill mismatch ini,”jelasnya.

Praktisi dan Dewan Penasihat Indonesia Services Dialogue, Taufikurrahman, menyampaikan saat ini perguruan tinggi banyak meluluskan tenaga kerja yang kurang dibutuhkan pasar. Sebaliknya, hanya sedikit meluluskan tenaga kerja yang memiliki keterampilan relevan dengan industri.

Hal tersebut menyebabkan semakin melebarnya kesenjangan antara perguruan tinggi dengan industri. Oleh karena itu, ke depan diperlukan upaya untuk memverifikasi kesesuaian program studi dengan kebutuhan dunia industri.

“Perlu dikembangkan model kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri dibutuhkan untuk mengurangi  gap tersebut,” katanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Ainun Na’im, menyampaikan pemerintah menyiapkan Kerangka Kualifikasi Nasional sebagai upaya dalam penyiapan tenaga kerja terampil dan berdaya saing. Pengembangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan industri. (Humas UGM/Ika)

 

Berita Terkait

  • Kemenristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Pembelajaran Online

    Monday,21 May 2018 - 14:33
  • Pendidikan Tinggi Kedokteran Harus Responsif dan Antisipatif di Era Revolusi Industri 4.0

    Sunday,01 March 2020 - 7:46
  • Presiden Dorong Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Praktisi dan Industri

    Tuesday,27 July 2021 - 18:10
  • Perguruan Tinggi Diharapkan Cetak SDM Berdaya Saing

    Thursday,06 December 2018 - 15:48
  • Strategi Memuaskan Kebutuhan Pelanggan

    Friday,10 November 2017 - 12:59

Rilis Berita

  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual