Universitas Gadjah Mada mengirim 12 orang mahasiswa KKN untuk membantu penanggulangan bencana gizi buruk dan campak di Asmat, Papua. Dua belas mahasiswa ini akan ditugaskan menginisiasi program promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., mengatakan pengiriman mahasiswa KKN ini sebagai langkah awal untuk secara bertahap mengirim mahasiswa KKN secara berkesinambungan. “Rencananya kita akan rutin mengirim tim KKN selama 3-5 tahun berturut-turut ke sana,” kata Irfan kepada wartawan usai pelepasan mahasiswa KKN UGM Peduli Bencana, Kamis (15/3), di ruang pertemuan Gedung Direktorat PKM UGM.
Menurut Irfan penerjunan mahasiswa KKN ke Asmat merupakan untuk pertama kalinya dilakukan oleh UGM. Namun begitu, menurut Irfan, pengiriman mahasiswa tidak hanya sebatas membantu penanggulangan bencana semata, namun rencananya akan dilakukan pengiriman mahasiswa KKN untuk program pemberdayaan masyarakat di bidang lainnya. “Kita tidak bisa menyelesaikan persoalan dalam waktu singkat, apalagi waktu KKN hanya 2 bulan sehingga perlu dilakukan berkelanjutan hingga nantinya masyarakat dirasakan bisa berkesempatan hidup secara mandiri,” ujarnya.
Misi utama yang ditekankan Irfan pada mahasiswa KKN yang dikirim ke Agats adalah membentuk kepercayaan masyarakat akan kehadiran mahasiswa KKN dalam membantu memecahkan persoalan warga Asmat. “Kalian tim pertama yang datang, kalian harus bisa membentuk trust agar mereka percaya bahwa kalian datang sebagai teman sekaligus mitra,” pesan Irfan kepada mahasiswa.
Menurut Irfan pekerjaan mahasiswa memang tidaklah ringan karena mereka nantinya akan mengunjungi beberapa distrik yang letaknya cukup jauh dan terisolir dengan minimnya sarana transportasi. Ia mengharapkan para mahasiswa agar bisa saling bahu membahu dan menjaga stamina kesehatan selama berada di lokasi. “Meski beberapa lokasi ada yang cukup jauh untuk dijangkau, saya berharap kalian bisa berbuat lebih banyak untuk warga di sana,” pesannya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Fadli Kasim, ST, M.Sc., mengatakan ada tiga program utama yang akan dilakukan oleh mahasiswa KKN, yakni peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat, pendidikan sosial dan budaya serta edukasi kesehatan masyarakat. “Bidang kesehatan menjadi program yang utama,” kata Dosen Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknik ini.
Fadli menambahkan selama di lokasi mahasiswa akan melakukan pendampingan kesehatan kuratif, menggerakkan dan memotivasi tenaga medis dan para pendidik untuk membantu memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang pola hidup yang sehat.
Dari 12 orang mahasiswa yang dikirim ini terdapat 10 orang dari mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), satu orang dari Fakultas Geografi dan satu orang lainnya dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Fazlur Risyad Loochi selaku Kormanit mahasiwa KKN menyampaikan alasan keikutsertaannya bergabung dalam tim KKN yang dikirim ke Asmat untuk mengabdikan diri membantu masyarakat yang tengah terkena bencana. “Kebetulan bidang yang saya geluti bidang kesehatan sehingga motivasi untuk mengabdi dan terjuan langsung sangat besar sekali,” kata mahasiswa FKKMK ini.
Dua belas orang mahasiswa KKN yang dikirim ke Asmat ini merupakan hasil seleksi dari 45 orang mahasiswa yang sebelumnya sudah mendaftar untuk bergabung. Namun begitu, berdasarkan hasil seleksi kesehatan dan psikotes akhirnya terpilih 12 orang yang kesepuluh orangnya adalah wanita. Salah satunya adalah Pritania Hastari. Ia mengaku sudah melakukan berbagai persiapan secara fisik dan mental sejak jauh hari dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pembekalan. “Kita sudah dibekali obat malaria dan filariasis agar tidak sakit selama di sana,” katanya.
Mahasiwa calon dokter ini menuturkan ia bersama rekannya bahkan sudah mencanangkan berbagai kegiatan dan program selama berada di Agats. Salah satunya mendirikan pondok pandai sebagai tempat untuk memberikan penyuluhan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak Agats. “Kami akan melakukan penyuluhan kesehatan, penyuluhan gizi, vaksinasi serta melakukan pemetaan dan memberdayakan ekonomi warga,”paparnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Firsto)