• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Jadi Standar Internasional

Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Jadi Standar Internasional

  • 16 Maret 2018, 16:26 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5616
  • PDF Version
Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Menjadi Standar Internasional
Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Menjadi Standar Internasional
Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Menjadi Standar Internasional
Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Menjadi Standar Internasional
Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Menjadi Standar Internasional
Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Menjadi Standar Internasional

Organisasi Standar Internasional (ISO) secara resmi menetapkan Sistem Peringatan Dini Longsor (LEWS) dari Indonesia untuk diterbitkan sebagai ISO 22327. Dengan demikian, LEWS yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) terpilih sebagai rujukan internasional dalam mitigasi bencana khususnya longsor. Penyerahan sertifikat ISO ini dilaksanakan di kantor Rapat Pleno ISO Sydney, Australia, Jumat (13/6).

Keberhasilan mendapatkan ISO 22327 tidak lepas dari usaha Tim peneliti LEWS UGM yang beranggotakan Prof. Teuku Faisal Fathani, Prof. Dwikorita Karnawati dan Dr. Wahyu Wilopo yang sudah mengajukan LEWS untuk bisa ditetapkan sebagai rujukan dalam sertifikasi internasional. Kepada wartawan, salah satu anggota tim peneliti, Prof. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., mengatakan ia menyambut gembira dengan ditetapkannya LEWS sebagai standar penanggulangan longsor yang diakui di tingkat internasional. Keberhasilan mendapatkan ISO 22327 menurutnya merupakan buah dari hasil perjuangan panjang dari apa yang mereka lakukan selama ini dalam mengembangkan alat deteksi longsor. "Apa yang kita raih ini merupakan hasil perjuangan panjang," kata Faisal saat dihubungi masih berada di Australia.

Ia menuturkan sejak 2006 UGM sudah mengembangkan alat-alat pemantau longsor sederhana bekerja sama dengan BNPB dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. "Sistem ini terus berkembang hingga kini sudah terpasang di 30 propinsi dan di luar negeri," katanya. Sampai tahun 2014, kata Faisal, sistem ini mulai dirumuskan sebagai SNI.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, menyampaikan capaian ini sebagai bentuk kontribusi Indonesia dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada dunia untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman bahaya longsor. "Mari menciptakan bumi yang aman dari bencana untuk generasi mendatang," kata Willem dalam rilis yang dikirim oleh Humas BNPB pada hari yang sama.

Ia menilai hal ini sama sekali tidak hanya fokus pada perangkat yang berdiri sendiri, namun pada akhirnya sistem ini bisa saling terkait sebagai suatu sistem peringatan dini yang efektif. Menurutnya, komunitas sangat penting sebagai bagian inti dari sistem tersebut karena mereka yang akan terlibat. "Komunitas harus menjadi bagian dari sistem dan harus paham bagaimana cara kerja," ujarnya.

Bagi BNPB hal ini nantinya bisa menjadi penggabungan wujud Indonesa sebagai laboratorium bencana dunia. Di samping itu, industri kebencanaan dapat tumbuh dan berkontribusi untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana sehingga berdampak positif dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Seperti diketahui, LEWS ini telah diuji cobakan di lebih dari 150 lokasi di Indonesia. LEWS ini diharapkan bisa terus bermanfaat dalam penanggulangan ancaman bahaya longsor di Indonesia. Lebih dari 40 juta masyarakat di 274 kabupaten / kota terpapar bahaya longsor. Longsor sendiri merupakan bencana paling mematikan di Indonesia. (Humas UGM / Gusti Grehenson; foto: Faisal F) 

 

Berita Terkait

  • Tim GAMA Ina-TEK Berbagi Keberhasilan Penanganan Bencana di Forum Dunia

    Sunday,24 September 2017 - 9:34
  • Peneliti UGM Ciptakan Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Ambang Batas Hujan

    Friday,18 May 2018 - 12:45
  • UGM-BNPB Kerja Sama Tangani Longsor

    Monday,27 July 2015 - 15:28
  • Rektor UGM Hadiri Simposium ICL di Kyoto University

    Thursday,10 March 2016 - 19:36
  • UGM-BNPB Pasang EWS di 14 Daerah Rawan Longsor

    Thursday,19 May 2016 - 15:15

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Borong Medali dan Penghargaan dari Kompetisi Tingkat ASEAN 19 May 2022
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, kembali m
    Satria
  • Promosikan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua ASEAN 19 May 2022
    Geliat mempromosikan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua ASEAN belakangan ini menguat ke
    Agung
  • Mahasiswa UGM Gelar Forum Mahasiswa Untuk Pilih Rektor Baru 19 May 2022
    Mahasiswa mengadakan acara “Forum Mahasiswa UGM: Memilih Rektor Periode 2022-2027” ya
    Ika
  • UGM Press Terbitkan Buku Antioksidan dalam Penanganan Sindrom Metabolik 19 May 2022
    UGM Press menerbitkan buku berjudul “Antioksidan dalam Penanganan Sindrom Metabolik“
    Gloria
  • Kementerian Desa PDTT dan UGM Kerja Sama Pengembangan Kawasan Transpolitan 19 May 2022
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual