Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM yang tergabung dalam Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA) mengadalan kegiatan edukasi gizi bagi siswa serta orang tua murid TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 2, Somodaran, Gamping.
Acara bernama DELIGHT yang diadakan pada 3 Maret lalu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyaraat terkait gizi balita serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjalani gaya hidup sehat.
“Kasus gizi buruk balita di Indonesia masih terhitung tinggi. Data yang diperoleh dari Riskesdas 2013 tertulis di Jogja kasus balita gizi buruk 8.9%. Kemudian dari data Analisis Masalah Kesehatan DIY 2015 tertulis Sleman menempati urutan ketiga dalam kasus balita gizi buruk setelah Kulonprogo dan Bantul,” ujar salah satu anggota CIMSA, Dyah Puspaningtyas, Senin (19/3).
CIMSA sendiri merupakan salah satu Badan Semi Otonom di FKKMK UGM yang mewadahi mahasiswa Pendidikan Dokter untuk menyelenggarakan kegiatan berbasis data yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan juga untuk mahasiswa kedokteran itu sendiri. Kegiatan ini muncul atas prakarsa dari salah satu standing committee dari CIMSA yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat.
Dyah memaparkan dari data berat dan tinggi badan siswa yang mereka peroleh ditemukan bahwa banyak murid yang berat dan tinggi tubuhnya berada di bawah standar gizi balita menurut WHO. Untuk itu, timnya menyasar murid serta orang tua siswa TK sebagai peserta kegiatan ini.
“Kita mengadakan sesi edukasi interaktif tentang gizi balita demo demo masak menu sehat untuk orang tua murid, sementara untuk murid mereka mengikuti Small Group Discussion tentang kebiasaan makan dan minum,” tuturnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 33 murid, 23 orang tua, serta 4 guru TK ABA 2. Edukasi bagi orang tua murid terkait gizi seimbang dibawakan oleh dosen FKKMK UGM, Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD. Di ruangan yang lain, para murid dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan anggota 4-5 murid untuk berdiskusi dengan mahasiswa fasilitator tentang pola makan mereka sehari-hari serta edukasi sederhana mengenai pola makan sehat, termasuk mengenai pentingnya memakan sayur dan buah dengan menggunakan gambar piramida gizi seimbang.
Usai sesi edukasi berlangsung, orang tua murid diarahkan ke lapangan untuk mengikuti demonstrasi memasak hidangan mangut patin, sementara para murid melanjutkan rangkaian acara dengan sesi mewarnai dan games.
“Project ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pengisi acara, dan penyerahan kenang-kenangan untuk TK ABA 2. Harapannya dengan dilaksanakannya project DELIGHT, orang tua bisa lebih memperhatikan lagi asupan gizi untuk anaknya,” kata Dyah. (Humas UGM/Gloria)