• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Bayi Lahir dari Ibu dengan Malaria Rentan Terhadap Infeksi Malaria

Bayi Lahir dari Ibu dengan Malaria Rentan Terhadap Infeksi Malaria

  • 21 Maret 2018, 14:02 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3275
  • PDF Version
Bayi Lahir dari Ibu Dengan Malaria Rentan Terhadap Infeksi Malaria

Bayi yang lahir dari ibu penderita malaria saat masa kehamilan rentan mengalami infeksi malaria.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kesedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM , Dr. dr. RR. Ratni Indrawati, Sp.A., saat mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka program doktor di FKKMK UGM, Rabu (21/3).

Ratni menyampaikan bahwa ibu hamil dan bayi merupakan populasi yang paling rentan mengalami kesakitan dan kematian akibat malaria secara signifikan. Hasil penelitian terdahulu melaporkan adanya peningkatan kerentanan infeksi malaria pada bayi yang dilahirkan oleh ibu hamil yang menderita malaria. Namun, penelitian lainnya tidak menemukan hubungan antara infeksi malaria pada ibu hamil dengan risiko malaria pada bayinya.

Oleh sebab itu, dosen FKKMK UGM ini melakukan penelitian untuk mengetahui efek malaria maternal terhadap kerentanan infeksi malaria dan  prevalensi malaria submikroskopis  dibandingkan dengan mikroskopis pada ibu dan bayinya. Selain itu, juga untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada bayi selam satu tahun pertama kehidupan.

Penelitian dilakukan di Timika, Papua sejak Oktober 2013 hingga September 2016. Melibatkan 190 bayi yang terdiri dari 105 bayi dari ibu dengan malaria maternal dan 85 bayi dari ibu tanpa malaria maternal.

Hasil penelitian secara mikroskopis menunjukkan kelompok bayi dari ibu dengan malaria maternal lebih banyak mengalami infeksi malaria dibanding bayi dari ibu tanpa malaria. Hal ini berbeda makna saat bayi berumur 6 bulan maupun 12 bulan.

“Pada saat bayi berusia 6 bulan dari ibu dengan malaria maternal memiliki risiko 7,44 kali lebih besar terhadap infeksi malaria dibanding bayi dari ibu tanpa malaria maternal,” jelasnya.

Dari pemeriksaan PCR juga diketahui infeksi malaria pada bayi dengan ibu malaria maternal lebih tinggi dibandingkan bayi dari ibu tanpa malaria. Bayi dari ibu dengan malaria maternal pada usia 6 dan 12 bulan berisiko 9,09 kali dan 8,58 kali lebih banyak terinfeksi malaria dibandingkan dengan bayi dari ibu  tanpa malaria maternal.

Ratni menyebutkan bayi dari ibu yang terkena malaria maternal juga lebih banyak mengalami gizi buruk atau kurang di usia, 3,4, dan 9 bulan. Selain itu, juga mengalami stunting pada usia 4 dan 9 bulan serta memiliki skor kognitif dan motorik lebih rendah di usia 12 dibandingkan dengan bayi dari ibu tanpa malaria maternal. (Humas UGM/Ika)

 

 

 

 

Berita Terkait

  • Konseling Bidan Cegah Infeksi Malaria di Papua

    Monday,31 August 2015 - 14:47
  • Raih Doktor Usai Teliti Eliminasi Malaria di Menoreh

    Wednesday,04 April 2018 - 16:05
  • Citra Pengindraan Jauh Untuk Memetakan Wilayah Rentan Penyakit Menular

    Tuesday,03 May 2016 - 23:05
  • Kasus Malaria di Indonesia Masih Tinggi

    Thursday,31 December 2015 - 14:41
  • Raih Doktor Usai Meneliti Penderita Malaria Falciparum

    Thursday,22 September 2016 - 15:55

Rilis Berita

  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual