• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Rezim Politik Kehutanan Internasional Belum Mampu Tekan Kerusakan Hutan

Rezim Politik Kehutanan Internasional Belum Mampu Tekan Kerusakan Hutan

  • 23 Maret 2018, 11:10 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4574
Rejim Politik Kehutanan Internasional Belum Mampu Tekan Kerusakan Hutan

Masyarakat dunia termasuk Indonesia memperingati Hari Hutan Internasional setiap 21 Maret. Kendati begitu, kondisi hutan dunia semakin memburuk dengan jumlah luasan hutan yang terus menurun dari tahun ke tahun.

Pakar Politik dan Kebijakan Kehutanan UGM, Prof. Ahmad Maryudi, S.Hut.,M.For., Ph.D.,  mengatakan kondisi hutan dunia terus memburuk walaupun telah ada rezim kehutanan internasional yang mengatur mekanisme pengelolaan hutan dari level global dan nasional.  

"Meski ada banyak ragam aturan dan mekanisme berkenaan dengan pengelolaan hutan, faktanya hutan tidak berada dalam kondisi yang semakin membaik," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya di Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan UGM, Kamis (22/3) sore.

Maryudi menyebutkan deforestasi terus saja terjadi. Bahkan, sebanyak 10-13 juta hektar hutan dunia hilang setiap tahunnya.

"Belum lagi hutan yang terdegradasi, jumlahnya jauh lebih banyak," jelas Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM ini. 

Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Deforestasi dan degradasi menyebabkan luasan lahan hutan Indonesia semakin berkurang. 

"Deforestasi dan degradasi hutan terparah terjadi selama rentang waktu 2000-2005. Setidaknya 1,8 juta hektar hutan hilang setiap tahun,"jelasnya.

Maryudi mengatakan kehutanan Indonesia masih menghadapi tantangan persaingan dengan sektor pertanian, terutama perkebunan kelapa sawit. Ekspansi lahan untuk kepentingan industri sawit terjadi secara besar-besaran. 

"Saat ini ada 12 juta hektar lahan sawit dan ditargetkan bisa membuka lahan hingga 20 juta hektar,"kata Maryudi yang juga editor di Forest Policy & Economics, jurnal terindeks Scopus & Thompson Reuter. 

Selain itu, juga terdapat tumpang tindih regulasi antara kehutanan dan tata ruang. Maryudi mencontohkan di Riau dan Kalimantan Tengah yang belum adanya padu serasi antara tata ruang kehutanan dengan tata ruang kedua provinsi tersebut.

Menurutnya, pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk memperbaiki tata kelola hutan. Berbagai kebijakan perlindungan hutan telah disusun. 

"Hanya saja dalam pelaksanaannya, kebijakan yang telah dibuat acapkali dikalahkan oleh tujuan pembangunan perekonomian yang berdampak pada kerusakan hutan," kata Deputy Coordinator Unit 9.05.00 Forest Policy & Governance di International Union of Forestry Research Organizations (IUFRO) ini. 

Lebih lanjut Maryudi menyampaikan pentingnya sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak dan stakeholder dalam penyelamatan dan pengelolaan hutan. Individu dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan hutan  yang diimplementasikan dalam langkah nyata. Sementara negara diharapkan dapat dengan tegas menegakkan peraturan perlindungan hutan dan melaksanakan  kebijakan dalam program-program yang mendukung kelestarian hutan. (Humas UGM/Ika)

 

Berita Terkait

  • Perlu Dibangun Persepsi dan Dialog Pengelolaan Hutan di Masa Depan

    Monday,12 June 2006 - 14:29
  • Mendesak, Pemantapan Tata Kelola Hutan

    Friday,14 October 2011 - 12:36
  • Rimbawan UGM Tawarkan Konsep Baru Pengelolaan Hutan

    Friday,25 October 2013 - 14:22
  • Pengukuhan Prof San Afri Awang: Laju Deforestasi 1,6 juta ha pertahun

    Tuesday,17 June 2008 - 13:52
  • Indonesia Menjadi Tuan Rumah Simposium Mahasiswa Kehutanan Internasional ke-37

    Thursday,06 November 2008 - 16:04

Rilis Berita

  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika
  • PUSTRAL UGM Gelar Webinar Penerapan Digital Supply Network di Indonesia 24 March 2023
    Dalam perkembangannya, Supply chain management mulai berevolusi, dari segme
    Agung
  • Dukung Eliminasi Tuberkulosis, ZTBY Aktif Lakukan Skrining di Masyarakat 24 March 2023
    Hari Tubrekulosis diperingati pada 24 Maret setiap tahunnya. Ironisnya, dalam peringatan tahun in
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual