
Institute of International Studies (IIS) Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Hongaria di Jakarta mengadakan kuliah umum. Kuliah umum bertajuk GO HUNGARY-GO INDONESIA “The Restructuring of External Economic Relations from Central European Perspectives”, digelar di Fisipol UGM, Jumat (23/3) dengan menghadirkan pembicara dua orang pengajar dan peneliti dari Budapest Business School (BBS), Hungaria, yakni Prof. Tamás Novák dan Prof. István Ábel.
Prof. Novák saat ini menjabat sebagai Direktur Oriental Business and Innovation Center, BBS. Ia merupakan editor dari “Go Hungary-Go Indonesia”, yang menganalisis isu dan area kunci dari relasi Indonesia-Hongaria untuk kemudian dieksplorasi sehingga kerja sama kedua negara dapat lebih diintensifkan di masa mendatang.
Sebagai pembicara utama, Prof. Novák membahas upaya restrukturisasi ekonomi negara-negara di kawasan Eropa Tengah pasca the Great Economic Crisis. Pada kesempatan itu, ia menekankan pada persoalan reorientasi kerja sama ekonomi ke negara-negara Asia Tenggara.
Sementara itu, Prof. Ábel merupakan Dekan Fakultas Keuangan dan Akuntansi BBS. Menempuh pendidikan doktor dan lulus dari Budapest University of Economics dalam studi Ekonomi, Prof. Ábel pernah menjabat sebagai senior adviser untuk Hungarian National Bank (MNB) dan International Monetary Fund. Dalam kesempatan ini, ia memaparkan strategi dan kebijakan yang diambil bank sentral Hongaria untuk memulihkan dan meningkatkan perekonomian nasional pasca the Great Crisis tiga dekade silam.
Sementara itu, bertindak selaku moderator Aldoreza Prandana, M.Sc, Staf Kerja Sama Internasional DIHI UGM. Ia merupakan alumnus program beasiswa tahunan pemerintah Hungaria, Hungaricum Stipendium Awardee di tahun 2011-2012.
Program “Go Hungary-Go Indonesia” adalah inisiasi Pemerintah Hongaria dalam meningkatkan hubungan kedua negara dengan memperluas kerja sama di sektor-sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Selain melalui penerbitan seri buku, visitasi oleh pakar-pakar asal Hongaria untuk membawakan kuliah umum juga menjadi salah satu aktivitas yang dijalankan.
IIS UGM sebagai sayap riset DIHI UGM yang memiliki Program Kajian Eropa dan juga koordinator dari Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE) menyambut dengan antusias kerja sama ini. Hal ini mengingat IIS UGM berupaya untuk dapat berkontribusi secara aktif terhadap kajian-kajian politik luar negeri Indonesia tidak hanya dengan negara-negara maju, tetapi juga negara-negara emerging powers. (Humas UGM/ Agung)