• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengukuhan Prof Bambang Irawan: Upaya Menurunkan Angka Kematian Akibat Jantung Koroner

Pengukuhan Prof Bambang Irawan: Upaya Menurunkan Angka Kematian Akibat Jantung Koroner

  • 13 Agustus 2007, 13:21 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 8588

Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137% pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada laki-laki dan 29% pada wanita.

Di tahun 2020 diperkirakan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 25 orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomer satu di dunia.

“Di tahun 1900 an penyakit infeksi dan manultrisi merupakan penyebab kematian yang utama di dunia, namun dengan makin berkembangnya negara dan teratasinya baik infeksi maupun manultrisi, penyakit jantung koroner secara bertahap meningkat kejadiannya. Diramalkan pada tahun 2020 merupakan penyebab kematian paling tidak satu dari tiap tiga kematian,” ungkap Prof dr Bambang Irawan Martohusodo, SpPD-KKV, SpJP (K), FIHA, hari Senin (13/8) di ruang Balai Senat UGM.

Dirinya menyampaikan hal itu, saat dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Kedokteran UGM. Kepala Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler UGM ini mengucap pidato berjudul “Pencegahan Primer Penyakit Jantung Koroner Guna Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Serangan Jantung”.

Prof Bambang mengatakan berbagai faktor dinilai sebagai penyebab terjadinya jantung koroner ini, diantaranya kebiasaan merokok, penyakit diabetes yang tidak terkontrol, hipertensi, kenaikan kolesterol dan trigliserid dalam darah, kurang olah raga, stress psikis, dan kegemukan. Namun demikian faktor-faktor ini merupakan factor yang masih bisa dirubah atau paling tidak dipengaruhi, dikontrol untuk tujuan menurunkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah koroner.

Disamping itu, faktor-faktor lain seperti jenis kelamin pria (lebih sering kena penyakit jantung koroner), umur yang makin meningkat, riwayat bahwa orang tuanya terkena penyakit jantung koroner di bawah usia 50 tahun. “Sehingga pada dasarnya pencegahan penyakit jantung koroner hanya bisa dilakukan dengan mengontrol faktor risiko yang masih bisa diubah, seperti kebiasaan merokok, hipertensi, hiperdemia, diabetes mellitus, obesitas dan olah raga,” ungkapnya lagi.

Untuk berhasilnya upaya pencegahan penyakit jantung koroner, kata Prof Bambang, tidak hanya diperlukan tenaga media saja, kerja sama dengan penderita, niat yang kuat dari penderita, kesadaran keluarga dan lingkungan sangat penting untuk keberhasilannya. “Penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat lewat media apa saja juga sangat penting untuk menyadarkan masyarakat betapa bahayanya penyakit jantung koroner dan pentingnya usaha pencegahan secara awal agar tidak terkena serangan jantung dikemudian hari,” tandas pria kelahiran Yogyakarta, 20 oktober 1945 ini. (Humas UGM).

Berita Terkait

  • Stroke Masih Bisa Sembuh

    Saturday,15 December 2012 - 15:41
  • Kematian Akibat Kardiovaskuler Masih Tinggi

    Friday,03 March 2017 - 16:08
  • Layanan Kardiologi Intervensi Perlu Ditingkatkan

    Wednesday,17 May 2017 - 13:12
  • Hary Raih Doktor Usai Teliti Telomer Pasien Jantung Koroner

    Friday,06 February 2015 - 15:08
  • Kena Gejala Penyakit Jantung, Jangan Dikira Masuk Angin

    Monday,14 January 2008 - 9:00

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual