Yogya, KU
Bertempat di Wisma Kagama, Yayasan Koesnadi Hardjasoemantri Jumat malam (10/8) lalu diresmikan. Yayasan ini dibentuk sebagai wujud penghargaan pada mantan rektor UGM yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Garuda GA 200 beberapa waktu lalu. Peresmian dilakukan Gubernur DIJ Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hadir dalam acara ini, Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi,M.Eng, Ph.D Bupati Bantul Idham Samawi, Prof Dr Sofian Effendi dan para pengurus yayasan. Hadir juga putri Koesnadi, Dr Ira Koesnadi mewakili pihak keluarga.
Selain peresmian, acara ini juga diisi dengan peluncuran buku berjudul ’Menabur Budi Menuai Sahabat, Mozaik Obituari Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri SH ML’. Buku ini berisi tulisan berbagai pihak soal Koesnadi dan perannya dalam bidang budaya dan lingkungan.
Dalam orasi budayanya, Sultan mengatakan Koesnadi adalah tokoh yang massanya tidak bermassa. Koesnadi juga pemimpin yang bisa diterima oleh semua golongan dan masyarakat. â€Beliau adalah sosok yang langka. Pergaualnnya keseluruh lapisan dan tidak pernah membeda-bedakan,†ujarnya.
Sedang Ira Koesnadi mengatakan akan mengembangkan yayasan ayahandanya tersebut. Yayasan ini, katanya bergerak dalam bidang sosial bukan berorientasi profit. â€Bahkan, yayasan ini memberikan beasiswa bagi mahasiswa strata satu,†ujarnya.
Putri pertama Koesnadi ini juga memaparkan yayasan ini akan fokus pada penyelamatan lingkungan. Seperti, kajian dokumentasi tentang lingkungan dan menyebarluaskan pengetahuan dan kesadaran lingkungan. â€Ini sesuai dengan cita-cita dan perjuangan bapak saat masih hidup dulu,†tukasnya.
Acara ini juga diisii acara pengumpulan dana. Tiga barang milik tokoh lingkungan ini berhasil dilelang harga Rp 21 juta. Tiga barang tersebut yakni balpoint Mount Blanc, jam tangan Rolex dan sebuah manset. Jam tangan dan manset berhasil terjual dengan harga masing-masing Rp 16 juta dan Rp 2 juta. Kedua barang ini jatuh pada Idham Samawi. Sedang balpoint Mount Blanc yang biasa dipakai Koesnadi untuk menulis, dibeli oleh Untor dengan harga Rp 4 juta. Selanjutnya, uang hasil penjualan barang ini akan digunakan untuk pendataan yayasan Koesnadi Hardjasoemantri.
Di penghujuang acara, diisi dengan pembacaan puisi karangan Koesnadi. Bahkan, salah satu puisi dibacakan oleh RA Sitoresmi yang diiringi grup musik Sobaya. (Humas UGM)