• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Rumah Sakit Harus Memperhatikan Prosedur Penanganan Makanan untuk Pasien

Rumah Sakit Harus Memperhatikan Prosedur Penanganan Makanan untuk Pasien

  • 29 Maret 2018, 17:34 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3989
Rumah Sakit Harus Perhatikan Prosedur Penanganan Makanan untuk Pasien

Kualitas asupan gizi menjadi salah satu faktor yang penting bagi penanganan pasien yang dirawat di Rumah Sakit. Oleh karena itu, rumah sakit perlu memperhatikan praktik penanganan makanan termasuk perilaku penjamah makanan.

“Rendahnya praktik pertugas gizi rumah sakit pada higienitas individu dan kurangnya pemantauan prosedur kerja meningkatkan risiko transmisi kuman patogen pada makanan,” tutur Daru Lestantyo saat mengikuti ujian terbuka program doktor di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Kamis (29/3).

Pada bidang kerja pengolahan makanan, telah diterapkan luas konsep hazard analysis and critical control point (HACCP) sebagai prosedur pengawasan proses produksi makanan untuk mencegah kontaminasi produk dari faktor lingkungan. Namun, salah satu keterbatasan di HACCP adalah belum adanya tinjauan faktor manusia sebagai salah satu faktor risiko kontaminasi.

Daru menjelaskan, praktik pekerja terhadap pengolahan makanan yang aman sangat berpengaruh terhadap kualitas makanan dan pencegahan infeksi nosokomial. Bakteri patogen dari telapak tangan berpindah melalui kontak dengan makanan dan berpotensi menyebabkan kejadian infeksi saluran cerna bagi pasien yang mengkonsumsi.

“Salah penanganan proses pengolahan makanan memberikan kontribusi sebesar 97% pada berbagai penyebab foodborne diseases. Karena itu pengetahuan, sikap maupun praktik keamanan makanan dan higienitas personal sangat berpengaruh,” jelas pengajar di Universitas Diponegoro ini.

Penanganan pengolahan makanan, menurutnya,dapat berintegrasi secara baik dengan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Rumah Sakit mengingat dasar dan komponen yang ada memiliki kesamaan dengan beberapa aspek K3. Hal ini memerlukan dukungan dari manajemen rumah sakit di antaranya dengan pemberian fasilitas alat pelindung diri maupun memfasilitasi pelatihan.

Ia menambahkan, rendahnya komitmen rumah sakit akan berdampak pada tingkat kepatuhan dan peningkatan risiko kejadian kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Selain itu, riwayat kesehatan pekerja, perilaku kebersihan personal dan kondisi kesehatan lingkungan kerja pada dapur rumah sakit merupakan komponen yang saling berpengaruh dalam menentukan status kesehatan kerja maupun risikonya.

Hasil penelitian yang ia lakukan menunjukkan bahwa intervensi pelatihan dan safety briefing memiliki efek pada kenaikan rata-rata skor perilaku penjamah makanan, meski tidak semuanya signifikan secara statistik. Karena itu, ia menyarankan agar kegiatan ini dapat terus dilakukan secara terukur.

“Rumah sakit perlu selalu melakukan evaluasi pelatihan dan safety briefing secara terukur untuk memperbaiki perilaku safe food handling. Pemeriksaan kesehatan petugas rumah sakit juga perlu dilaksanakan berdasar asesmen risiko tempat kerja,” pungkas Daru. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Menko PMK Kunjungi Selter Hotel UC UGM

    Friday,16 July 2021 - 16:32
  • Selter UGM Ditetapkan Menjadi RS Darurat Penanganan COVID-19

    Tuesday,10 August 2021 - 20:35
  • Pedoman Pelayanan Kegawatdaruratan Anak di Rumah Sakit dan Puskesmas Masih Kurang

    Friday,09 April 2010 - 11:48
  • Safe Hospital Untuk Kondisi Bencana

    Monday,02 April 2012 - 15:37
  • Rektor Resmikan Penggunaan MIC UGM Sebagai Selter Pasien Covid-19

    Friday,16 July 2021 - 16:21

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual