
Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D., mengatakan kebutuhan informasi cuaca secara cepat, tepat waktu, dan akurat semakin meningkat. Oleh karena itu, informasi cuaca yang lengkap dan detail sangat diperlukan masyarakat.
Mengingat kebutuhan yang sangat vital tersebut maka diperlukan adanya pemutakhiran teknologi observasi, pengolahan, analisis, serta peningkatan pengetahuan untuk mendukung kecepatan dan keakurasian informasi cuaca. Oleh karena itu, BMKG melaunching National Digital Forecast, atau prakiraan cuaca digital berbasis kecamatan belum lama ini.
“Jika yang lalu kemampuan informasi sebatas skala kabupaten, tapi baru seminggu lalu kami mengembangkan tools dengan algoritma baru dengan modeling yang baru bisa sampai skala kecamatan dan baru dimulai DKI, Sumatra Selatan dan tentunya untuk keperluan penyelenggaraan Asean Games nantinya,” ujarnya di Sekolah Pascasarjana UGM pada Seminar dan Workshop Inovasi untuk Waspada Cuaca dan Peduli Iklim, Senin (3/4).
Menurut Dwikorita inovasi yang dilakukan oleh BMKG diharapkan dapat memperluas jangkauan daerah prakiraan dari skala kabupaten ke tingkat kecamatan. Harapannya, di saat lebaran 2018 ini informasi prakiraan cuaca di tingkat kecamatan sudah bisa dipakai.
“Karenanya kami sedang bekerja keras dan targetnya saat lebaran. Nanti silakan buka Info BMKG, targetnya disitu cuaca di seluruh Indonesia skala kecamatan. Kami siapkan 6000 titik pengamatan cuaca untuk skala kecamatan,” tuturnya.
Dwikorita menuturkan BMKG saat ini sedang gencar mengembangkan forecast based impact. Sementara untuk quick wins, BMKG sendiri terus membangun big data analytic dan artificial intelligence.
“Oleh karena itu, guna mendukung hal ini kajian-kajian dengan universitas-universitas sangat penting untuk dilakukan. Salah satunya dengan UGM. Kerja sama ini dalam rangka memanfaatkan big data agar bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ketangguhan pangan, kesehatan dan lainnya,” katanya.
Prof. Ir. Siti Malkamah, M.Sc., Ph.D, Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, mengungkapkan terkait cuaca dan iklim serta perubahannya sekarang ini seringkali sulit untuk diprediksi. Banyak hal yang terpengaruh akibat adanya perubahan cuaca dan iklim yang tidak menentu ini, baik secara keilmuan maupun praktik. (Humas UGM/ Agung)