
UGM kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Prof. Drs. H. Setiadji, S.U meninggal dunia Kamis (5/4). Almarhum merupakan guru besar emeritus di Fakultas MIPA. Penghormatan terakhir kepada almarhum dilaksanakan di Balairung UGM, Jumat (6/4) sebelum disemayamkan di pemakaman UGM Sawitsari.
Wakil pihak keluarga, Dr. Amir Ma’ruf., mengatakan almarhum meninggal pada usia 81 tahun dengan meninggalkan 1 istri, 5 putra-putri dan 10 cucu. Keluarga mengucapkan terima kasih kepada UGM atas penghormatan yang diberikan serta selama almarhum tinggal di kawasan Bulaksumur.
“Terima kasih kepada Rektor dan seluruh keluarga besar UGM atas penghargaan dan penghormatan yang diberikan selama almarhum mengabdi di UGM maupun tinggal di kawasan Bulaksumur,”kata Amir.
Sementara itu, Dekan FMIPA, Prof. Dr. Triyono., dalam sambutannya juga menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum. Ia berharap keluarga bisa menerima dengan tabah dan ikhlas.
Senada dengan itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, mengatakan almarhum Prof. Drs. H. Setiadji merupakan guru besar emeritus yang telah banyak berkontribusi bagi UGM dan bangsa Indonesia. Pemikiran almarhum menjadi rujukan baru pengembangan ilmu matematika di Indonesia.
“Matematika bukan terbatas pada ilmu berhitung tapi juga memecahkan masalah tanpa menghilangkan peran ilmu lainnya,”papar Panut. (Humas UGM/Satria;foto: Firsto)