• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini

Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini

  • 12 April 2018, 15:10 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2183
Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini
Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini
Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini
Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini
Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini
Institusi Pendidikan Harus Mengenalkan Teknologi Sejak Dini

Kemajuan teknologi memengaruhi setiap lini kehidupan manusia, dan menuntut para pekerja untuk meningkatkan kompetensi mereka dengan pemahaman terhadap penggunaan teknologi yang baik. Seiring dengan pola dunia kerja yang berubah, institusi pendidikan pun harus ikut berubah untuk mempersiapkan anak didik mereka dengan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman.

“Akibat kemajuan teknologi, memang ada beberapa pekerjaan yang mulai ditinggalkan, tapi banyak pekerjaan baru yang muncul. Kurikulum pendidikan harus memperkenalkan teknologi sedini mungkin agar dihasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue Council, Devi Ariyani, dalam acara Diskusi Publik dan Diseminasi Sektor Jasa Nasional dan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada Kamis (12/4).

Penggunaan teknologi dalam dunia kerja, ujar Devi, tidak jarang menimbulkan ketakutan bahwa pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia akan digantikan oleh robot. Padahal, jika digunakan dengan benar, teknologi justru memungkinkan seseorang meningkatkan kualitas pekerjaannya.

“Teknologi itu seharusnya membuat hidup kita menjadi lebih baik, bukan menyulitkan,” imbuhnya.

Dalam diskusi ini, 3 orang pembicara memberikan pemaparan terkait penguatan sektor jasa di Indonesia serta MEA, sekaligus memberikan pemahaman dan sosialisasi mengenai  pentingnya dua hal ini dalam mewujudkan ASEAN 2025.

Kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama antara ASEAN Studies Center (ASC) UGM bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian RI) dan Indonesia Services Dialogue Council ini mengambil tema Toward Resilience and Innovative Indonesia’s Services Sector in the ASEAN Economic Community.

Terkait isu ini, Devi memaparkan bagaimana sektor jasa berkembang sangat pesat di Indonesia terutama karena kemajuan teknologi yang juga pesat. Dengan 88,1 juta pengguna aktif internet serta peningkatan internet mencapai 58% setiap tahunnya, Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan penyedia jasa yang berbasis teknologi digital, mulai dari jasa transportasi, akomodasi, pencarian kerja, hingga layanan medis. Dengan potensi yang demikian besar, ia menganggap bahwa seharusnya lebih banyak warga Indonesia bisa terjun ke sektor tersebut sebagai pengusaha atau pekerja, bukan hanya sebagai konsumen.

“Seharusnya perusahaan, seperti Gojek, Bukalapak, dan yang lainnya, tidak perlu mencari pegawai dari luar negeri, jika dari kita banyak pekerja-pekerja yang mumpuni di bidang teknologi,” kata Devi.

Pendapat mengenai signifikansi peran pendidikan Indonesia dalam mempersiapkan SDM yang unggul di bidang teknologi juga disampaikan oleh Guru Besar Ekonomi UGM, Prof. Catur Sugiyanto. Sebagai salah satu pendiri, pemimpin, sekaligus negara terbesar di ASEAN, Indonesia diharapkan dapat berperan besar dalam mewujudkan visi MEA 2025. Di saat yang sama, Indonesia juga harus mempersiapkan kualitas SDM yang baik agar dapat mengambil manfaat dari MEA secara maksimal.

“Kalau melihat dari daya saing, Singapura memang masih lebih unggul. Keunggulan kita terletak dari jumlah SDM, khususnya karena kita saat ini mengalami bonus demografi. Ini yang harus kita kerjakan, bagaimana mendorong SDM kita untuk bisa lebih bersaing,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Catur membawakan materi terkait peran strategis akademisi dalam meningkatkan literasi sektor jasa dan posisi Indonesia dalam mewujudkan Visi MEA 2025. Dalam konteks yang sama, diskusi ini juga dilakukan untuk memperkaya data dan literatur akademis terkait sektor jasa khususnya kaitannya dengan MEA. Selain kedua pembicara tersebut, hadir pula Deputi Bidang Kerja Sama Internasional, Kementerian Perekonomian Republik Indonesia, Dr. Rizal Affandi Lukman, yang membawakan materi berjudul “Menuju Visi MEA 2025; Perkembangan, Peluang, dan Tantangan.” (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • PUSPAR UGM ADAKAN LOMBA LUKIS DAN MEWARNAI

    Friday,08 July 2005 - 14:11
  • Budaya Negara Pengaruhi Karakteristik Role Model Sehat Institusi Pendidikan Dokter

    Wednesday,23 December 2020 - 9:53
  • Menjelang Hari Pangan Sedunia: Perlu Perubahan Mindset

    Sunday,11 October 2009 - 14:47
  • Pemeriksaan Biopsi Endometriosis Sejak Dini Penting Bagi Wanita Infertil

    Tuesday,09 April 2013 - 16:00
  • Kenalkan Pancasila Pada Anak, PSP Gandeng Guru PAUD

    Friday,27 September 2013 - 11:51

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual