Sebanyak 590 lulusan ahli madya UGM dilepas Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng dalam suatu Upacara Wisuda Program Diploma Periode IV Tahun Akademik 2006/2007. Dengan demikian jumlah keseluruhan wisudawan/ wisudawati hingga 16 Agustus 2007 sebanyak 180.883 orang.
Waktu studi rata-rata lulusan Program Diploma ialah 3 tahun 4 bulan. Hal ini menunjukkan lebih cepat 2 bulan disbanding periode lalu (Mei 2007) yaitu 3 tahun 6 bulan. Waktu studi tersingkat dicapai Septi Eskawati dari Fakultas Isipol, yang berhasil menempuh studi 2 tahun 7 bulan 3 hari.
Dihadapan wisudawan/ wisudawati Rektor mengungkapkan, di banyak negara di dunia posisi program diploma telah menempati simpul sangat strategis dalam jejaring tenaga kerja nasional. Ahli madya menjadi andalan untuk memasuki persaingan global sebagai tenaga menengah profesional yang menjadi tumpuan terbesar produktivitas kerja suatu bangsa.
“Kita sudah merintis program diploma untuk menempati posisi simpul sangat strategis dalam piramida tenaga kerja Indonesia, sehingga saudara para wisudawan/ wisudawati merupakan angkatan perintis yang akan membuktikan unjukkerja seperti halnya rekan-rekan saudara di Negara maju. Untuk itu, tugas berat ke depan menghadang saudara wisudawan/ wisudawati. Tidak mudah mencari kerja pada saat ini, namun diyakini bahwa sebagian dari saudara akan lancer mendapatkan kerja, sebagian mencipta dan sebagian lagi akan melalui perjuangan panjang dalam mendapatkan kerja,†ujar Rektor di Grha Sabha Pramana, Kamis (16/8).
Dalam wisuda kali ini, jumlah lulusan dengan Indek Prestasi cum laude mencapai 46 orang, terdiri dari 12 orang wisudawan dan 34 wisudawati. Dengan demikian gender perempuan kembali menunjukkan keunggulannya dengan perbandingan 1: 3. Sementara Indek Prestasi tertinggi diraih Dame Rinda M dari Fakultas Ilmu Budaya dengan IP 3,90 dan lulusan termuda dicapai Eka Kurniati dari Fakultas MIPA dalam usia 19 tahun 7 bulan 20 hari.
“Kita dapat menyimpulkan bahwa para wisudawati telah membuktikan kelebihannya dalam fokus belajar dan dapat mengelola waktu dengan baik,†tandas Prof Djarwadi. (Humas UGM)