Creative Hub FISIPOL UGM kembali menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk memfasilitasi pengembangan diri mahasiswa. Kali ini kerja sama dilakukan dengan Plug and Play (PNP) Indonesia, sebuah platform inovasi global yang menghubungkan perusahaan rintisan ke perusahaan, dan berinvestasi di lebih dari 100 perusahaan setiap tahun.
Berlokasi di Dekanat FISIPOL UGM, kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara kedua belah pihak pada Kamis (19/4). Penandatanganan nota kesepahaman tersebut diwakili oleh Dr. Erwan Agus Purwanto selaku Dekan FISIPOL UGM dan Wesley Harjono selaku President Director Plug and Play Indonesia.
“Salah satu visi dan misi pendidikan yang kami canangkan hari ini, tidak hanya menghasilkan sarjana yang menjadi birokrat dan politisi namun juga pelaku startup,” terang Erwan.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa lulusan FISIPOL UGM diharapkan mampu memiliki kontribusi lebih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
“Kita mendorong mereka untuk memikirkan kontribusi apa yang bisa mereka lakukan untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru dan lebih kreatif,"tambahnya.
Ditujukan untuk memajukan perkembangan startup di Indonesia, kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun. Agenda kerja sama yang akan dilakukan sendiri antara lain mentoring untuk talent sociopreneur, exposure project, dan kegiatan magang.
“Plug and Play berkomitmen akan membantu mempersiapkan mahasiswa sematang-matangnya agar ketika mereka masuk ke dalam real market industry atau perusahaan-perusahaan besar baik nasional mau pun internasional bisa langsung memberikan solusi atas permasalahan yang ada,” ungkap Wesley.
Bagi Wesley, universitas memegang peranan vital dalam penyelesaian masalah-masalah di masyarakat. Menurutnya, banyak mahasiswa sebenarnya memiliki solusi yang bisa diaplikasikan di masyarakat, namun yang disayangkan setelah lulus sebagian besar dari mereka memilih untuk bekerja bagi perusahaan besar.
Dengan adanya Plug and Play, Wesley ingin memberikan pilihan lain bahwa bisnis yang sedang dirintis oleh mahasiswa bisa dilanjutkan dengan dukungan dari pihak lain. Dari kerja sama ini ia berharap akan lahir banyak sociopreneur dan technopreneur yang akan menjadi solusi banyak permasalahan di Indonesia.
Selepas penandatanganan nota kesepahaman, acara dilanjutkan dengan sharing session dan talent yang bernaung di Creative Hub akan mempresentasikan proyeknya dan mendapat masukan dari Wesley. Sharing session ini diikuti oleh 13 talent, di antaranya Bantu, Gifood, Karti Tedjo, Simpul Kebaikan, Voice for Change, Sehati, dan SrawungPPL. (Humas UGM/Gloria)