Sebagai salah satu tulang punggung Universitas Gadjah Mada, Sekolah Pascasarjana diharapkan terus memupuk semangat agar terus mampu mengembangkan diri dan bermanfaat bagi banyak pihak. Sebanyak 70 persen Program Studi S2 dan S3 Sekolah Pascasarjana UGM telah mendapat akreditasi A.
Untuk tahun 2017, Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa mendapatkan nilai A. Sedangkan 5 program studi lain dalam proses menyusul, yaitu Program Studi S2 Pariwisata, kemudian S2 MMB (Magister Manajemen Bencana), S2 MMPT (Magister Manajemen Pendidikan Tinggi), S2 Bioetika dan S3 ALB (Agama dan Lintas Budaya).
“Mudah-mudahan semua dapat berjalan lancar karena untuk akreditasi kali ini berbeda, nomor satu dan syarat utama adalah tidak boleh ada plagiarisme,” kata Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D, di Sekolah Pascasarjana UGM, Selasa (24/4) saat membuka open house dan rangkaian Dies ke-35 SPs.
Menurut Siti Malkamah, mengatasi persoalan plagiarisme ini tidak mudah. Hal penting yang harus dilakukan adalah sering-sering melakukan cek karena jika sampai terjadi maka pinaltinya sangat berat.
“Konsekuensinya dalam satu tahun tidak terakreditasi dan ini tentu menjadi pukulan berat untuk institusi pendidikan. Oleh karena itu, dalam menulis karya ilmiah perlu melihat panduan BAN PT dan gunakan kalimat atau kata-kata sendiri,” katanya lagi.
Siti Malkamah merasa bersyukur karena Sekolah Pascasarjana UGM memiliki dosen yang berasal dari berbagai fakultas terus giat melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Sepanjang tahun 2017 terdapat 45 kegiatan penelitian dengan total biaya 3,5 miliar.
Jumlah publikasi di tahun 2017 mencapai 159, sebanyak 35 publikasi diantaranya merupakan publikasi internasional dan 124 publikasi nasional. Disamping kegiatan-kegiatan tersebut, SPs UGM juga terus melakukan kerja sama baik dengan institusi nasional maupun internasional.
“Jumlah mahasiswa baru kita tahun ajaran 2017-2018 sebanyak 432 dan kita terus berusaha agar jumlah mahasiswa lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Berbagai kegiatan mewarnai Dies ke-35 Sekolah Pascasarjana UGM. Setelah pembukaan dan open house akan digelar kegiatan Family Gathering, Lomba Internal SPs, Lomba Eksternal, Lomba Olahraga, The 10 IGSSCI dan orasi ilmiah.
Dr. Ir. Dina Ruslanjari, ketua open house Sekolah Pascasarjana UGM, mengatakan usia 35 merupakan usia yang penuh dengan prestasi dan karya untuk bangsa serta kemanusiaan. Open house digelar untuk memperkenalkan program studi-program studi Sekolah Pascasarjana UGM kepada masyarakat.
Open house yang berlangsung selama 4 hari, 24 – 27 April 2018 diikuti seluruh program studi yang ada di Sekolah Pascasarjana UGM. Sejumlah itu sebanyak 14 Prodi S2 dan 10 Prodi S3 dan diikuti bagian penerbitan, akademik, Basarnas dan produk-produk lainnya.
“Kegiatan semacam ini tentu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari seluruh kegiatan dies. Kegiatan ini sebagai wujud komitmen sivitas akademika SPs dan rasa cinta pada Sekolah Pascasarjana UGM,” ujar Dina Ruslanjari.
Pembukaan Dies ke-35 SPs UGM ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pengguntingan pita Open House. Acara diramaikan pula dengan tari-tarian dari mahasiswa program studi Pengkajian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa dan pelepasan puluhan burung Kutilang, Derkuku dan lain-lain (Humas UGM/ Agung)