• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah mencanangkan Tahun 2008 sebagai Tahun Kunjungan Wisata

Pemerintah mencanangkan Tahun 2008 sebagai Tahun Kunjungan Wisata

  • 22 Agustus 2007, 13:36 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4710

Yogya, KU

Dalam rangka meningkatkan pembangunan pariwisata ke depan di Indonesia, diperlukan pengelolaan secara terpadu baik pemerintah, swasta dan perguruan tinggi serta masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk mencapai target kunjungan wisatawan mencanegara (wisman) yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 6 juta pada tahun 2007 dan 7 juta tahun 2008.

“Perlu ditempuh beberapa langkah untuk mencapai angka tersebut, diantaranya pemulihan kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia, meningkatkan koordinasi lintas sektor serta mengoptimalkan peran kantor perwakilan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri,” ungkap Pelaksana Harian Deputi Bidang Budaya, Pariwisata dan Olahraga dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Rozali Hamzah SH saat membacakan pidato sambutan Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie dalam pembukaan Konferensi Pariwisata Indonesia 2020, Rabu (22/08) di Ruang Multi Media Kampus UGM.

Rozali menambahkan bahwa Format pembangunan kepariwisataan nasional ke depan, harus diarahkan pada kepariwisatawan baru yang tidak terlalu tergantung pada kebijakan internasional dari negara maju.

Menurut Rozali, kepariwisataan yang memperkuat nilai-nilai dan peran lokal kiranya merupakan jawaban yang dapat membawa agenda pembangunan kepariwisataan baru yang menguntungkan, baik secara sosial, ekonomi, lingkungan maupun budaya masyarakat.

Lebih dari itu, pembangunan pariwisata yang berpihak pada pelestarian lingkungan dan masyarakat miskin, merupakan wujud dari upaya menciptakan pembangunan pariwisata berkjelanjutan.

Sehingga, pembangunan kepariwisatawan berbasis masayarakat, kata Rozali, harus mengembangkan destinasi pulau kecil yang mencakup daerah-daerah perbatasan serta daerah miskin. “Secara tidak langsung akan berperan dalam mensukseskan pembangunan daerah tertinggal, dan menjaga keutuhan NKRI,” katanya.

Sementara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim MM mengatakan bahwa Pemerintah RI akan mencanangkan tahun 2008 sebagai tahun kunjungan wisata.

“Dengan adanya Visit Indonesia Year 2008 maka pemerintah akan berusaha melakukan pengembangan fasilitas destinasi daerah pariwisata di luar pulau Jawa dan Bali,” katanya.

Prof Francois H Vellas dari Universitas Toulouse Perancis dalam pidato kuncinya menjelaskan bahwa kunjungan para wisatawan di Negara-negara berkembang hanya mampu menyerap sekitar 30 persen dari jumlah total wisatawan di seluruh dunia.

Prof Vellas memperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Asia masih akan mengalami peningkatan, di Benua Eropa mengalami penurunan, Benua Amerika tetap dalam posisi stagnan, sedangkan di Benua Afrika akan mengalami peningkatan cukup pesat namun dalam persentase jumlah yang cukup kecil dibanding ketiga benua lainnya.

“Salah satu cara yang paling efektif untuk menarik jumlah wisatawan, diantaranya dengan menyediakan tiket penerbangan dengan tarif murah, mempermudah pengurusan Visa, memperbanyak atraksi wisata dan menambah beberapa daerah tujuan wisata baru,” katanya.

Vellas mengakui, pariwisata tetap memiliki peran penting untuk mengurangi jumlah angka kemiskinan dan pengangguran melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Ia mencontohkan penglaman pengembangan wisata pantai di Kamerun, Afrika.

“Sebelumnya dijadikan obyek wisata, pantai yang ada di sana digunakan sebagai toilet terbuka oleh masyarakat setempat. Ketika akan dikembangkan menjadi daerah pariwisata, maka diberikan jatah sekitar seratus meter di garis bibir pantai untuk dikelola oleh para pemuda setempat. Para pemuda ini diharuskan menjaga kebersihan pantai dan diijinkan untuk membuka ruang-ruang usaha di daerah pantai tersebut,” jelasnya.

Dalah akhir pidatonya, Vellas menegaskan bahwa pengembangan kepariwisataan ke depan akan ditentukan melalui pendekatan kelimuan diantaranya melakukan berbagai kegiatan seminar, pelatihan dan sebagainya. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Pemerintah mencanangkan Tahun 2008 sebagai Tahun Kunjungan Wisata

    Wednesday,22 August 2007 - 13:36
  • Membangun Wisata Pesisir Dengan Sinergisitas

    Friday,29 March 2019 - 10:43
  • KUNJUNGAN REKTOR KEPADA MAHASISWA PESERTA KKN

    Thursday,25 August 2005 - 10:04
  • Diperlukan Informasi Efektif Untuk Pulihkan Wisata DIY

    Thursday,22 June 2006 - 15:56
  • Pembelajaran Dalam Kegiatan Wisata Belum Maksimal

    Monday,14 May 2018 - 14:27

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual