• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ekonomi Digital Berperan dalam Pembangunan Desa

Ekonomi Digital Berperan dalam Pembangunan Desa

  • 03 May 2018, 15:09 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 5432
Ekonomi Digital Berperan dalam Pembangunan Desa

Penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2018 telah mencapai separuh jumlah penduduk, baik yang tinggal di kota besar maupun pedesaan. Selain membuka akses yang lebih luas terhadap pengetahuan, kemajuan teknologi telekomunikasi juga turut berperan dalam mengembangkan perekonomian masyarakat desa.

“Di luar dugaan, digitalisasi di Indonesia sudah cukup mengakar. Kalau Saudara cek, penginapan di Gunung Kidul dan kabupaten lain sudah ada yang masuk Air BNB, UMKM kecil juga sudah bisa memasarkan produk-produk mereka melalui sosial media. Ini potensi dari ekonomi digital,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc., Kamis (3/5) di FEB UGM.

Hal ini ia sampaikan dalam seri forum kebijakan publik tahunan bertajuk Mubyarto Public Policy Forum yang diselenggarakan FEB UGM bekerja sama dengan Australian National University (AUN) Indonesia Project. Dalam acara ini, Sri Adiningsih menyampaikan pidato kunci berjudul “Digital Role in Rural Development and Reducing Inequality”.

Ia menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir pembangunan ekonomi telah berhasil mengurangi tingkat pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan di kawasan pedesaan. Namun demikian, jumlahnya masih relatif tinggi sehingga pemerintah harus terus melakukan upaya percepatan pembangunan dari pinggiran seperti yang tertuang dalam Nawacita.

Di saat yang sama, ekonomi digital menjadi sesuatu yang semakin umum ditemukan di area pedesaan di berbagai provinsi di Indonesia, dan dengan demikian membuka lebar kesempatan dan potensi pembangunan ekonomi pedesaan melalui sektor tersebut.

“Beberapa program pembangunan dari pinggiran sudah menunjukkan hasilnya, tapi memang masih perlu didorong lagi, salah satunya dengan ekonomi digital. Kita punya potensi yang sangat besar untuk berkembang pesat, dan saya yakin masyarakat Indonesia siap untuk itu,” imbuh guru besar FEB UGM ini.

Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat desa melalui digital ekonomi, diperlukan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, masyarakat, pebisnis, hingga LSM. Ia juga menekankan pentingnya peran dari generasi muda, termasuk mereka yang saat ini masih duduk di bangku kuliah, untuk berperan aktif membangun iklim ekonomi digital yang positif dan bermanfaat bagi kepentingan nasional.

“Pemerintah terus mengembangkan environment, mengembangkan software, dan juga melakukan pemberdayaan. Tapi kita tidak bisa melakukan transformasi pemberdayaan desa tanpa dukungan semua pihak. Kalau generasi muda bisa berpartisipasi aktif maka kita bisa menyambut ekonomi digital yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan di desa,” kata Sri.  

Seri forum kebijakan publik yang menghadirkan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lain ini mengambil nama salah satu guru besar FEB UGM yang menekuni bidang ekonomi kerakyatan, yaitu Mubyarto. Selain Sri Adiningsih, dalam kuliah ini turut dihadirkan beberapa pakar ekonomi lainnya, seperti Chief Economist, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Prof. Fukunari Kimura dan mantan kepala Bappenas, Prof. Armida Alisjahbana. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Pustek UGM Kembangkan Model Penyelenggaraan Ekonomi Kerakyatan Tingkat Desa

    Friday,27 March 2009 - 15:18
  • Sosiolog UGM: Desa Perlu Didorong Jadi Cagar Ekonomi dan Kultural

    Monday,30 March 2015 - 15:38
  • Kementerian PDT Rangkul UGM Kembangkan Desa Mandiri

    Friday,08 January 2010 - 9:02
  • Pembangunan Jalan Desa Sarat Praktik Korupsi

    Thursday,12 August 2021 - 20:48
  • Menteri Desa Meresmikan Desapolitan di Klaten

    Saturday,28 October 2017 - 10:14

Rilis Berita

  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria
  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual