• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Membedah Deklarasi Panmunjom

Membedah Deklarasi Panmunjom

  • 03 May 2018, 15:30 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3403
Membedah Deklarasi Panmunjom

Momentum pertemuan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un di Balai Perdamaian Antar-Korea, Panmunjom menjadi sorotan dunia. Pasalnya, kedua negara yang telah lama terlibat konflik  menyepakati Deklarasi Panmunjom yang berisi beberapa poin penting. Salah satu poin penting dalam deklarasi tersebut adalah komitmen kedua belah pihak mengakhiri perang Korea pada akhir tahun ini. Tidak hanya itu, poin penting lainnya yang menjadi perhatian dunia adalah kedua belah pihak sepakat untuk melakukan denuklirisasi Semenanjung Korea. Sebagai respons terhadap deklarasi tersebut, Institute of International Studies (IIS) Departemen Hubungan Internasional, UGM menyelenggarakan diskusi bertajuk "KTT Antar-Korea: Upaya Membangun Perdamaian dan Denuklirisasi Semenanjung Korea" pada Kamis (3/5) di Ruang Rapat IIS, UGM.

Beberapa pembicara ahli dihadirkan dalam diskusi, di antaranya Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, M.A. (Kepala Departemen Ilmu Hubungan Interasional UGM), Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A. (Pakar Kajian Asia Timur dan Jepang), dan Yunizar Adiputera, M.A (Pakar Kajian Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Nuklir). Pada kesempatan itu, Rachmat menyoroti fenomena apa yang menyebabkan pemerintahan Korea Utara menjadi lunak serta mau bertemu dan menyepakati deklarasi damai. Pasalnya, jika melihat satu tahun belakang Korea Utara terbilang gencar menebar ancaman dan melakukan uji senjata nuklir.

Rachmat berasumsi jika salah satu sebab kenapa Korea Utara mau menyatakan deklarasi damai dengan Korea Selatan ada kaitannya dengan tekanan ekonomi yang menimpa negara yang dipimpin Kim Jong-Un tersebut. Sanksi ekonomi yang diterima Korea Utara dari berbagai negara dunia hingga PBB membuat mereka mau tak mau melakukan upaya diplomasi. Sanksi ekonomi yang dimaksud Rachmat beragam, mulai dari pemblokiran suatu negara terhadap segala bentuk ekspor impor dari dan ke Korea Utara hingga pelarangan warga negara oleh pemerintahan negara tertentu untuk berhubungan langsung dalam bidang komersial dengan Korea Utara.

“Ada beberapa sanksi ekonomi dari berbagai negara di dunia yang diterima Korea Utara. Hal tersebut tentu berdampak langsung kepada perekonomian Korea Utara,” terang Rachmat.

Meski demikian, Rachmat tidak menampik ada kemungkinan lain penyebab pemerintahan Korea Utara gencar melakukan diplomasi.

Di sisi lain, Yunizar berpendapat meski telah menyatakan deklarasi damai, namun perdamaian dan denuklirisasi dirasa masih jauh. Pendapat Yunizar tersebut didasari  atas tidak tercapainya perjanjian serupa yang pernah terjadi pada 2000 dan 2007. Pada tahun-tahun tersebut kedua belah pihak juga menyepakati perdamaian , namun belum terealisasi hingga sekarang dan sempat memanas satu tahun belakangan.

“Meski begitu, deklarasi ini patut diapresiasi, iktikad dari kedua belah pihak untuk berdamai pantas ditunggu kelanjutannya,” imbuh Yunizar. (Humas UGM/Catur)

Berita Terkait

  • FIB UGM Gelar Deklarasi Anti Klitih

    Monday,29 October 2018 - 13:35
  • Departemen Sosek Faperta UGM Gelar Seminar Nasional dan Deklarasi Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian

    Thursday,11 August 2022 - 15:39
  • BEM SI Deklarasikan “Sumpah Mahasiswa Indonesia”

    Tuesday,28 October 2008 - 11:05
  • Deklarasi WISDOM 2010 Resmi Menutup Perhelatan WISDOM 2010

    Wednesday,08 December 2010 - 15:58
  • 400 Pelajar Deklarasi Sekolah Sejahtera

    Thursday,25 October 2012 - 16:24

Rilis Berita

  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria
  • UGM Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Menuju WBK dan WBBM 27 January 2023
    UGM melakukan kegiatan sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkungan kampus, Jumat (27/1)
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual