
Adi Utarini bersama sahabatnya menggelar konser amal di auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma, Sabtu (5/5). Konser amal ini melibatkan 150 penampil. Rencananya hasil dari seluruh penjualan tiket akan disumbangkan untuk penambahan kamar rumah singgah pasien kanker yang tengah berobat di rumah sakit Sardjito Yogyakarta. “Para penampil tidak dibayar, seluruh pendapatan dari tiket untuk kegiatan amal. Diberikan pada Yayasan Kanker Indonesia untuk pembangunan rumah singgah pasien kanker,” kata Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, kepada wartawan saat peluncuran buku autobiografinya, Kamis (3/5) di Grha Joglo Alumni FKKMK.
Prof Adi Utarini sekaligus penggagas konser amal ini menuturkan saat ini 1.000 tiket untuk penonton yang akan menonton konser amal ini sudah terjual habis. Umumnya para penonton ini adalah kolega, rekan sesama jejaring akademisi yang memiliki kepedulian dalam pasien kanker.
Alasan memilih penggalangan dana untuk pasien kanker, menurut Bu Uut, demikian ia akrab disapa, ia mengaku sebagai alasan personal karena ia sendiri merupakan seorang istri dengan suami yang berjuang melawan kanker. “Paling dekat suami saya, tahun 2014 lalu didiagnosis leukimia, namun sudah sangat baik kondisinya sehingga kita punya pengalaman langsung berjuang melawan kanker,” paparnya.
Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker, Uut mengaku bisa merasakan bagaimana perjalanan sebuah keluarga dalam mendukung dan memotivasi satu sama lain. “Keluarga besarnya akan mengalami perjalanan tidak mudah. Ini yang membuat saya terketuk hatinya untuk kanker,” kata peneliti yang berkecimpung pada bidang penyakit menular ini.
Rumah singgah untuk pasien kanker, kata Uut, tersedia 14 kamar terdiri 10 untuk kamar dewasa dan empat kamar untuk anak-anak. “YKI memiliki lahan di sebelahnya dan punya rencana membangun 32 kamar pasien kanker,” kata Uut seraya menambahkan lokasi YKI hanya berada 200 meter dari rumah sakit Sardjito.
Produser konsel amal ini, Prof Laksono Trisnantoro, mengapresiasi Adi Utarini bersama teman-temannya yang memiliki semangat untuk melakukan filantropi untuk aksi kemanusiaan semacam ini. “Ada semangat untuk beramal, sampai saat ini sudah terkumpul 300 juta pendapatan tiket yang masuk akan disumbangkan ke YKI,” katanya.
Selain menggelar konser amal, kata Laksono, konser ini sekaligus untuk merayakan kiprah Adi Utarini yang sudah 28 tahun bekerja sebagai seorang pendidik. Selain dikenal sebagai pendidik, kata Laksono, Adi Utarini juga dikenal piawai bermain piano.”Ia selalu bisa mengajak karyawan, mahasiswa dan dosen untuk bernyanyi dan bermusik untuk menggairahkan kehidupan akademik,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)