• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Diperlukan Perubahan Sistem Pensiun di Indonesia

Diperlukan Perubahan Sistem Pensiun di Indonesia

  • 23 Agustus 2007, 13:08 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4154

Yogya, KU

Pakar administrasi publik UGM, Prof Dr Sofian Effendi, MPIA sepakat jika dilakukan perubahan sistem pensiun di Indonesia. Sistem pensiun di Indonesia, menurutnya belum berjalan dengan baik dan sangat membebani APBN, karena pemerintah tidak melaksanakan kewajibannya secara berkala. Padahal, jika dana pensiun dikelola dengan baik sebenarnya pemerintah tidak perlu berhutang untuk investasi karena setiap bulan negara akan mendapat kucuran dana dari sekitar 4 juta PNS ditambah iuran pemerintah.

“Jika PNS dipotong 4% dari gaji pokok maka pemerintah harus dua kali mengiur untuk dana pensiun. Tetapi selama berpuluh tahun hal itu tidak pernah dilakukan pemerintah sehingga sekarang menjadi beban yang sangat berat,” kata mantan Rektor UGM 2002-2007 ini di Kampus UGM, Kamis (23/8).

Dalam aturannya, dana pensiun diambil dari iuran pihak yang dipekerjaan (pegawai) dan yang memberi kerja (Pemerintah). Jika pemerintah memenuhi kewajibannya, maka pensiun yang diterima PNS akan jauh lebih banyak. Tidak seperti yang terjadi sekarang ini, dimana PNS hanya mendapat sekitar 30% dari pendapatan semula. Hal inilah yang sering memunculkan masalah hari tua bagi PNS.

“Di Malaysia itu, seorang guru besar pensiun mendapat pesangon hingga Rp1,5 Milyar dan setiap bulan masih mendapat pension sekitar Rp 24 juta,” katanya.

Untuk itu, lanjut Sofian, jika memang akan dilakukan perubahan pada sistem pensiun, maka diperlukan adanya lembaga semi pemerintah yang secara khusus mengelola dana pensiun ini. Laba dari dana yang dikelola lembaga nanti tidak masuk kepada negara tetapi menjadi hak PNS dan digunakan untuk membayar pensiun sehingga tidak perlu lagi membebani terlalu berat APBN.

“Karena tidak dikelola dengan baik akhirnya pemerintah harus menanggung hingga 80% pensiun PNS. Tetapi tidak akan terjadi kalau dana dikelola dengan baik dan menghasilkan laba,” ujarnya.

Sedangkan dari sisi aturan, Sofian melihat sebenarnya sudah cukup bagus sehingga tidak perlu dilakukan perubahan secara fundamental. Namun lembaga pengelola pensiun harus benar-benar professional.

“Jangan seperti Taspen sekarang ini. Uangnya dari PNS tetapi diberlakukan seperti BUMN yang harus memberi setoran kepada pemerintah. Masih bagus PNS di Indonesia tidak mengamuk,” ujarnya. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Sofian Effendi Usulkan Dibentuknya Komisi Kepegawaian Negara

    Wednesday,30 April 2008 - 10:37
  • UGM Gandeng BNI Kelola Dana Pensiun Dosen dan Pegawai Tetap

    Thursday,02 July 2020 - 14:37
  • Selama Belum Ada Reformasi Birokrasi, PNS Akan Cenderung Korup

    Wednesday,19 December 2007 - 15:32
  • Sistem pensiun di Indonesia terburuk di dunia

    Friday,05 January 2007 - 9:10
  • UGM dan AXA Mandiri Kerja Sama Pengelolaan Dana Pensiun

    Friday,10 July 2020 - 15:48

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual