• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja

Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja

  • 09 May 2018, 15:49 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 9963
  • PDF Version
Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja
Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja
Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja
Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja
Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja
Media Sosial Jadi Pemicu Depresi pada Remaja

Gawai dan berbagai macam media sosial di dalamnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan remaja atau generasi millenial saat ini. Namun, aktivitas di media sosial ternyata bisa menjadi salah satu pemicu depresi pada remaja.

“Sosial media sejak lama sebenarnya menjadi faktor penting. Persoalannya sosial media itu bisa positif bisa negatif. Saat ini masing-masing individu tidak terlalu selektif dalam melihat informasi itu sehingga banyak negatifnya itu lebih diserap oleh anak-anak sekarang,” ujar pakar kesehatan masyarakat, Prof. Siswanto Agus Wilopo, Rabu (9/5) di Fakultas Psikologi UGM.

Hal ini ia sampaikan dalam acara Pre-Convention on Depression and Culture : “The Untold Story” yang merupakan pembuka dari rangkaian agenda Public Mental Health Weeks (PMHW) 2018. Ia memaparkan melalui media sosial remaja memperoleh akses terhadap berbagai macam informasi. Tanpa kemampuan untuk menyaring informasi tersebut, keberadaan informasi ini justru dapat memberikan dampak buruk pada kondisi psikologis remaja.

“Kalau terlalu banyak informasi yang masuk tapi tidak ada filter, ini salah satu hal yang bisa menjadikan stres,” jelasnya.

Salah satu sumber tekanan dari media sosial yang ia maksud berkaitan dengan pemahaman remaja terhadap gambaran diri atau body image. Banyak orang kini menjadikan konten-konten media sosial sebagai standar nilai sosial, khususnya yang berkaitan dengan penampilan.

Standar-standar yang muncul dari media sosial sering kali menimbulkan tekanan pada remaja untuk menampilkan diri mereka sedemikian rupa sesuai dengan apa yang ia lihat di media sosial, dan membuat mereka kehilangan kepercayaan diri jika tidak mampu memenuhi standar tersebut.

Untuk menghindari efek tersebut, Siswanto menekankan bahwa setiap remaja perlu memiliki kepekaan untuk memilah informasi positif dan negatif, serta resiliensi atau daya lenting agar tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial yang muncul dari media sosial.

“Kalau kita menggunakan pengalaman anak remaja sekarang, yang namanya cantik itu di dalam pikiran mereka kan seperti model-model yang badannya kurus, dan lainnya. Dalam hal ini kuncinya adalah ketahanan dari masing-masing individu, bagaimana kita menghadapi informasi yang buruk dan tidak membiarkannya mempengaruhi diri kita,” jelasnya.

Selain daya lenting dari pribadi remaja itu sendiri, ia menyebutkan bahwa salah satu upaya pencegahan depresi pada remaja terletak pada peran orang tua. Orang tua, menurutnya, perlu menjalin komunikasi yang baik dengan anak remajanya.

“Peran orang tua secara langsung harus menjalin komunikasi. Orang tua juga harus bisa melihat indikator-indikator apakah anaknya itu positif atau negatif,” kata Siswanto.

Berkaitan dengan hal tersebut, pakar psikologi klinis, Prof. Sofia Retnowati, memaparkan beberapa tanda depresi, di antaranya perubahan dalam sikap dan perilaku, turunnya rasa percaya diri, serta adanya kesulitan untuk berkonsentrasi.

Sofia menuturkan selain sosial media, situasi sehari-hari yang dihadapi individu dapat menjadi pemicu stres. Pemicu ini, ujarnya, bukan sesuatu yang bisa dihindari. Agar tidak berujung pada depresi, seorang individu perlu menemukan cara untuk menghadapi pemicu tersebut dengan baik dan menciptakan kondisi yang baik bagi kesehatan mental, misalnya dengan berolahraga atau meningkatkan interaksi sosial.

“Saat ini orang bisa duduk bersama tapi sibuk dengan gadget mereka masing-masing, bukannya saling berinteraksi, padahal dukungan sosial ini yang perlu kita tingkatkan. Selain itu, olahraga juga bisa menangkal depresi,” kata dosen Fakultas Psikologi UGM ini. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Media Sosial Bisa Dimanfaatkan Ruang Sosialisasi Program KB

    Monday,14 September 2015 - 9:04
  • Menciptakan Kondisi Sejahtera bagi Remaja

    Tuesday,19 July 2016 - 13:13
  • Tak Semua Remaja Amerika Peroleh Akses Pendidikan Berkualitas

    Thursday,21 April 2011 - 6:34
  • Depresi Tingkatkan Risiko Kematian Diabetesi

    Thursday,03 April 2014 - 14:49
  • Rekreasi Humor Turunkan Derajat Depresi Pekerja Wanita

    Friday,20 November 2009 - 15:25

Rilis Berita

  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria
  • Pakar UGM Bicara Soal Banjir Rob Semarang 24 May 2022
    Peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah penahan air
    Agung
  • FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi Buat Alat Untuk Meningkatkan Cadangan Produksi Minyak dan Gas Bumi 24 May 2022
    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melakukan serah terima kontrak kerja sa
    Gusti
  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual