
Minat terhadap wisata edukasi terus meningkat. Sayangnya, kondisi ini tidak dibarengi dengan pembelajaran dalam aktivitas wisata secara maksimal.
“Proses pembelajaran dalam aktivitas wisata belum terwujud secara maksimal,” kata Direktur AKPAR BSI Yogyakarta, Ani Wijayanti, S.E., M. MPar., di Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Senin (14/5).
Ani menyebutkan banyak wisatawan yang datang ke objek wisata hanya sambil lalu saja. Sementara pembelajaran selama melakukan wisata belum bisa dilakukan sesuai harapan.
“Padahal tujuan wisata edukatif adalah pengalaman pembelajaran selama wisata,” tuturnya.
Dalam Seminar Series bertajuk Wisata Edukasi sebagai Media Pembelajaran yang Efektif dan Efisien bagi Wisatawan tersebut Ani menyampaikan masih banyaknya fenomena berwisata hanya sekadar datang ke objek wisata untuk melihat-lihat, foto-foto, lalu pulang. Hal ini banyak terjadi dalam kunjungan wisata sekolah.
“Anak-anak hanya datang lihat-lihat dan selfi,”ujarnya.
Oleh sebab itu, Ani menekankan pentingnya kerja sama antara institusi sekolah dan pengelola tempat wisata agar para pelajar dapat belajar secara efektif dan efisien di objek wisata edukasi. Sekolah diharapkan dapat menyusun konsep wisata yang matang sehingga tujuan wisata edukasi bisa tercapai.
“Dibuat sesi pembelajaran inti dan sesi free sehingga pelajar bisa memperoleh pengalaman pembelajaran secara maksimal. Kalau tidak terkonsep maka pelajaran akan cenderung bebas dan tidak terkontrol,” ujarnya.(Humas UGM/Ika)