Yogya, KU
Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI Prof Dr Muladi SH melakukan dialog dengan civitas akademika PTN dan PTS Se-Yogyakarta, Selasa (28/8) di Ruang Sidang LPM UGM.
Dialog ini dilakukan dalam rangka dengar pendapat dengan para civitas akademika tentang ‘Peranan Mahasiswa di Masa Depan’. Dalam acara dialog tersebut, Muladi mengaku ‘kangen’ akan teriakan lantang mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya.
Menurut Muladi, para mahasiswa semestinya harus banyak belajar dalam proses menjadi seorang pemimpin. Karena proses kepemimpinan itu hanya dapat diperoleh dengan cara ikut berorganisasi, belajar berdiskusi, mengeluarkan pendapat dan mampu membangun pikiran-pikiran konstruktif dengan membawa sikap profesionalisme yang tinggi.
“Saya pernah menjadi aktivis, pernah juga jadi Pembantu Rektor III, jadi saya tahu sekali bagaimana spirit ketika menjadi mahasiswa,†ucap Muladi di hadapan para mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Yogyakarta.
Mantan Rektor UNDIP ini mengemukakan bahwa proses perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia tidak akan pernah selesai, namun ia mengharapkan kepada mahasiswa untuk selalu dapat menanggapi setiap perubahan yang terjadi selama ini merupakan sebuah proses akselerated revolution. “Revolusi itu hanya terjadi sekali, pada saat hari kemerdekaan 17 agustus 1945,†imbuhnya.
Namun demikian, kata Muladi, perjuangan mahasiswa akan selalu tidak pernah selesai dan selalu mengikuti setiap perubahan yang terjadi secara berkesinambungan. Bahkan setiap tahap perubahan tersebut, tambah Muladi, merupakan revisi dari sistem yang berlaku sebelumnya. “Revisi tersebut bisa bersifat struktural, kultural dan substansif,†katanya.
Muladi menambahkan bahwa ikatan pemersatu semua elemen bangsa dalam setiap perubahan yang terjadi selama ini adalah pembukaan UUD 1945. Maka dari itu, harap Muladi, perubahan yang terjadi harus tetap melibatkan generasi muda yang ada di kampus sebagai kekuatan pembaharu.
“Bangsa ini tidak akan menjadi bangsa yang gagal, karena kita mempunyai daya survival yang sangat tinggi, meski mengalami gejolak, tapi akan bisa kembali ke kondisi yang normal,†tuturnya.
Sementara Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D dalam sambutannya mengemukakan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu memberikan saran-saran konstrukstif dalam setiap proses dalam menyampaikan aspirasinya, karena memberikan saran yang positif itu bukanlah hal yang gampang dikerjakan.
“Karenanya setiap mahasiswa nantinya harus mampu menarik garis benang merah dari setiap perubahan yang terjadi pada bangsanya,†tegasnya.
UGM ke depan, kata Sudjarwadi, akan menuangkan ide-ide pertahanan dan ketahanan nasional dalam bentuk pendidikan pengembangan wawasan kebangsaan, dan program ini akan ditangani secara komprehensif.
Dialog Gubernur Lemhanas dengan para civitas akademika ini juga menghadirkan Pembicara lain dari Deputi Pengkajian Lemhanas Dr Ardi P, bertindak sebagai moderator Ketua Kopertis Wilayah V Prof Dr Budi WS. Tampak hadir beberapa undangan yang mengikuti acara dialog tersebut diantaranya Dekan Isipol UGM Prof Dr Mochtar Mas’oed dan perwakilan lembaga mahasiswa dari Universitas Atma Jaya, USD, IST Akprind, UII, UPN, UMY, UKDW dan UAD. (Humas UGM)