• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Prestasi
  • Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Hidung

Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Hidung

  • 21 May 2018, 22:32 WIB
  • Oleh: Agung
  • 4556
Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Hidung

Sebagian masyarakat telah memiliki kebiasaan dan perilaku hidup sehat, diantaranya dengan melakukan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dan kebiasaan membersihkan area telinga menggunakan cotton bud. Sedangkan untuk menjaga kesehatan hidung mereka masih terlihat awam bahkan abai. Padahal, area hidung mestinya mendapatkan perawatan yang khusus.

Hidung memiliki peran sangat penting karena digunakan setiap saat tanpa henti untuk bernapas. Jika tidak mendapat perawatan yang pas maka fungsi hidung dapat terganggu. Bahkan, dalam beberapa kondisi hidung bisa sakit mulai dari polip, rhinosinusitis, rhinitis hingga kanker hidung.

"Risiko gangguan fungsi hidung ini tentu mengancam kesehatan manusia. Salah satu pekerja yang sangat rentan terkena berbagai sakit hidung adalah para pembatik," ujar Cornelia Ancilla, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, di Kampus, Senin (21/5).

Cornelia Ancilla menjelaskan banyak artikel penelitian menyebutkan jika asap lilin pada proses membatik  mengandung akrolein dan produk-produk lain, seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen klorida, formaldehida, nitrit oksida, hidrogen sulfida, dan gas iritan. Selain itu, mengandung bahan-bahan kimia lain, seperti sodium hidroksida, sodium karbonat, sodium silikat, naftol, soda kaustik dan juga lilin atau malam.

"Nah, bahan-bahan inilah yang sesungguhnya membahayakan  kesehatan hidung para pembatik, maupun masyarakat di daerah sekitar produksi batik seperti di Dusun Pembatik Bergan,” jelasnya.

Mengingat tingginya bahaya asap batik bagi kesehatan hidung maka ia bersama bersama empat mahasiswa UGM yang lain, yaitu Bernadeta Yosefani, Bintang Wijaya, Menuk Rizka Alauddina, dan Urfa Tabtila membentuk suatu Program Sadar Sehat Hidung. Program yang utamanya untuk masyarakat  Dusun Bergan, Wijirejo, Bantul, ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diadakan oleh Kemenristekdikti Bidang Pengabdian Masyarakat.

Dengan gerakan ini diharapkan Dusun Bergan akan menjadi dusun pembatik pelopor Gerakan Sadar Sehat Hidung. Sebagai bagian dari rangkaian program, tim PKM-M dibawah bimbingan dr. Luh Putu Lusy Indrawati, Sp.THT, M.Kes dan dr. Agus Surono Ph.D., M.Sc., Sp.THT, ini berhasil mengadakan pelatihan cuci hidung pada Minggu, 13 Mei 2018 di rumah Kepala Dusun Bergan.


Cornelia Ancilla lebih lanjut menyatakan kegiatan Gerakan Sadar Sehat Hidung dilaksanakan bekerja sama dengan PKK dan dihadiri 25 warga dari Dusun Pembatik Bergan. Kegiatan pelatihan cuci hidung diawali penyampaian materi mengenai pentingnya menjaga kesehatan hidung oleh dr. Veby Novri Yendri.

"Pada sesi ini, masyarakat sangat antusias dan bersemangat menanyakan beberapa hal terkait kesehatan hidung," kata Lia panggilan akrab Cornelia Ancilla.

Setelah itu, kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan demo cuci hidung yang dilakukan oleh Cornelia Ancilla selaku ketua tim dan Menuk Rizka Alauddina. Pada sesi ini masyarakat beramai-ramai praktek cuci hidung secara langsung dengan dibantu oleh tim UGM dengan bimbingan dr. Veby.

"Dengan menggunakan alat cuci hidung yang didesain sendiri oleh salah satu anggota tim ini, hampir semua masyarakat ingin mencoba karena bagi mereka cuci hidung merupakan hal baru yang unik dan juga bermanfaat," kata Lia.
 
Menuk Rizka Alauddina, salah satu anggota tim UGM, berharap kegiatan yang diawali dari Dusun Bergan ini bisa mendapat dukungan dari masyarakat yang lebih luas. Dengan semakin luasnya dukungan maka akan semakin banyak orang sadar pentingnya kesehatan hidung.

Selain cuci hidung, beberapa program lain yang diusung para mahasiswa UGM adalah pengelolaan tanaman herbal untuk kesehatan terutama kesehatan hidung. Mengingat potensi yang dimiliki maka di Dusun Bergan ini lantas ditanami jahe merah.

"Kita berharap gerakan sadar sehat hidung ini dapat diterapkan dan disebarluaskan di berbagai daerah di Indonesia sehingga kesehatan hidung masyarakat dapat meningkat dan mengurangi prevalensi penyakit terutama penyakit saluran pernapasan," papar Menuk. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Virus Epstein-Barr Tingkatkan Risiko Timbulnya Polip Hidung Penderita Rinosinusitis Kronis

    Tuesday,23 February 2016 - 16:02
  • Pakar UGM: Covid-19 Jarang Menular Lewat Mata

    Thursday,17 December 2020 - 5:57
  • Stigma Buruk Gangguan Kesehatan Mental Hambat Pemulihan Pasien

    Wednesday,19 January 2022 - 9:20
  • Mahasiswa KKN UGM Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis

    Thursday,20 August 2015 - 14:51
  • Tim UGM Juara Fushion Innovative Contest 2019

    Thursday,17 October 2019 - 12:29

Rilis Berita

  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria
  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual