Prestasi membanggakan berhasil diukir mahasiswi Universitas Gadjah Mada. Pita Asih Bekti Cahyanti, mahasiswi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik UGM, sukses membawa nama baik Indonesia di perhelatan ilmiah bergengsi internasional. Pita berkesempatan mempresentasikan karya ilmiahnya di International Conference on New Energy and Environment Engineering (ICNEE) 2018. Konferensi ini menjadi sebuah ajang bertemunya para peneliti, praktisi, dan ilmuwan dalam bidang energi serta teknik lingkungan yang berlangsung pada 25-27 Mei 2018 di Singapura.
Pada konferensi itu, Pita menyampaikan karya ilmiahnya berjudul “Development of Betawi Architecture for Green and Low-Energy Building of Tropical Sub-urban Business Centre in Greater Jakarta”. Karya tersebut merupakan hasil kajiannya tentang rancangan pusat bisnis di daerah urban Jabodetabek saat mengikuti kerja praktik di PT Airmas Asri Jakarta selama dua bulan. Karakter budaya dan arsitektur unggulan lokal Betawi yang telah mulai terpinggirkan dan terabaikan telah dicoba dikonservasi secara insitu menjadi arsitektur futuristik di pusat bisnis daerah urban Jabodetabek. Hasil kajian Pita tersebut telah dikonfirmasi akan diterbitkan pada jurnal internasional International Journal of Structural and Civil Engineering Research (IJSCER) yang terindeks lembaga ilmiah internasional.
Meskipun dihadiri sejumlah ilmuwan berkaliber internasional, hal itu tidak membuatnya grogi. Ia bahkan menjadikan konferensi ini sebagai ajang terbaik untuk belajar mengembangkan kompetensi diri dan membangun jaringan internasional. Pita yakin presentasi paper hasil riset di Indonesia pada seminar internasional dan publikasi internasional dapat meningkatkan reputasi bangsa Indonesia menuju insan akademik berkelas dunia sejajar dengan negara maju.
“Mahasiswa dan insan akademik dituntut untuk selalu memiliki pengetahuan dan inovasi baru yang sedang berkembang. Kesempatan ini menjadi upaya saya untuk ikut memberikan kontribusi pengetahuan untuk pembagunan Indonesia,” ujar Pita (Humas UGM/Catur)