Yogya, KU
Sebanyak 40 foto karya fotografer muslim asal Inggris, Peter Sanders dipamerkan di Masjid UGM Yogyakarta. Pameran yang berlangsung 18-23 Februari ini menampilkan foto-foto yang mengupas kehidupan muslim di negeri tersebut.
Pameran foto ini sendiri dibuka langsung oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Charles Humfrey didampingi Rektor UGM Prof Ir Sudjawardi MEng PhD. Beberapa foto karya Peter Sanders yang dipamerkan antara lain foto Syikh Zayid, seorang imam selama 50 tahun di Cardiff Wales, Pengantin Asal Asia, Kunjungan Pangeran Charles ke Islamia Scholl di London,Tiga Gadis Muslim dan lain sebagainya. Dari foto-foto tersebut Peter mencoba mengungkapkan bahwa Islam menjadi bagian tidak terpisahkan dari Inggris.
Charles Humfrey dalam sambutannya mengatakan dengan adanya migrasi masyarakat Inggris saat ini menjadikan masyarakat terebesar di negara tersebut bukanlah Kristen tetapi Islam dan Hindu. Jumlah muslim di Inggris sendiri saat ini mencapai sekitar 2 juta orang.
“Mereka hidup sebagai orang Islam dan menjalankan aktivitasnya dengan enang,†kata Humfrey, Senin (18/2) di Mesjid Kampus UGM.
Charles Humfrey mengakui, saat ini persoalan ketegangan antara agama dan budaya menjadi topik yang hangat. Padahal pada kenyataannya banyak orang hidup saling berdampingan dan ingin mempelajari latar belakang satu sama lain.
“Pameran ini sebagai ilustrasi dari aspek lain dari orang muslim di Inggris. Bahwa sebenarnya orang bisa hidup saling berdampingan dan bahkan belajar untuk mencari latar belakang dari masing-masing kelompok,†kata Dubes yang mengaku satu bulan lagi tugasnya di Indonesia akan berakhir.
Budayawan Emha Ainun Nadjib mengakui dirinya salah satu pengagum Peter Sanders. Menurut Emha ada semacam energi dan frekwensi spiritual dari foto-foto karya Peter.
“Foto-foto itu hanyalah salah satu jenis output materiil dari inner-enerji dan inner-frekwensi rohaniahnya,†katanya.
Peter Sanders lahir di London 1946. Karir profesionalnya di bidang fotografi dimulai di pertengahan decade 1960-an ketika dia memotret sejumlah ikon musik terkenal seberpi Bob Dylan, Jimi Hendrix, The Doors, Rolling Stones dan sebagainya. Pada akhir 1970-an minatnya ke bidang spiritual membawanya berkunjung ke India dan selanjutnya ke dunia Islam. Dan setelah kembali ke Inggris, dia memutuskan untuk memeluk Islam dan berganti nama dengan Abdul Al Adheem. Pada 1971 dia mendapat kesempatan langka mengabadikan ritual haji di Makah, khususnya Kabah. (Humas UGM/Gusti Grehenson)