Komedian yang sedang naik daun, Tukul ‘Arwana’ Riyanto (44) memberikan wejangan kepada mahasiswa di Yogyakarta agar memiliki ‘faktor x’ untuk mencapai kesuksesan hidup.
“Faktor x ditunjukkan melalui sikap mental yang baik dan menjaga hubungan dengan sesama manusia,” kata komedian asal Semarang itu saat tampil dalam Tukul Arwana Ketawa in Campus di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat sore (11/5).
Selain faktor x, kata dia, ada tiga faktor penting lain yang menunjang kesuksesan seseorang. “Keinginan yang besar, potensi yang dimiliki, dan relasi menjadi syarat lain yang tak kalah penting,” katanya.
Menurut pria yang pernah jadi sopir ompreng tersebut, keempat faktor di atas harus berjalan seimbang dan saling mendukung satu sama lain.
Acara yang dikemas layaknya talkshow ‘Empat Mata’ yang sering dibawakannya itu menghadirkan bintang tamu profesor muda UGM Prof Dr Mudrajat Kuntjoro, Presiden BEM UGM Agung Budiono dan dua mahasiswi jurusan Psikologi UGM penggemar Tukul Arwana, serta dihadiri ratusan mahasiswa UGM.
Menurut Tukul, UGM dikenal dengan universitas ndeso, sesuai dengan karakter yang melekat pada dirinya sebagai ‘wong ndeso’.
“Meski UGM ndeso, buktinya para pejabat yang paling banyak merupakan lulusan UGM,†kata Tukul menimpali.
Tukul menyentil kalo UGM itu Universitas Gigi Madju (gigih untuk maju).
Saat Tukul bertanya kepada dua bintang tamunya, kira-kira jurusan apa yang cocok baginya kalo kuliah di UGM, “Sebaiknya Mas Tukul masuk jurusan kedokteran Hewan atau Manajemen Pemasaran (marketing),†jawab Kuncoro.
Menurut Kuncoro, Tukul sekarang sudah sukses sebagai marketer.
Sementara Agung menawarkan agar mas Tukul masuk jurusan Kedokteran Gigi, tidak cukup dengan dokter gigi saja kata agung, ia pun meneruskan lagi kalimatnya, ‘masuk jurusan gigi hewan’, penonton pun spontan terbahak-bahak.
Tukul menambahkan, jika dirinya bisa sukses seperti sekarang ini karena sudah melalui rintangan dan penderitaan yang cukup berat. Sejak kecil, kata tukul dirinya sudah terbiasa melawak. Tidak cukup baginya untuk menjadi terkenal di kota Semarang, hingga ia memilih hijrah ke Jakarta. Itu pun diilakukan dengan terpaksa, sebab saat itu dirinya diputus cinta oleh pacarnya.
“Ketika saya putus dengan pacar saya, ia hanya meninggalkan satu pesan, ‘I am sorry my love, I don’t forget you because you love for me’. Lalu saya merantau ke Jakarta. Saat di Jakarta, meski sudah sering juara lawak tapi tetap juga susah untuk masuk TV, “ jelasnya .
Dalam acara tersebut, ia banyak menuturkan kembali pengalaman hidupnya yang penuh liku untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa agar tidak mudah menyerah dengan keadaan.
Ia menghimbau kepada mahasiswa agar selalu punya fighting spirit, punya semangat juang dan pantang menyerah serta jangan pernah putus asa. Jika semua orang menganggapnya sekarang sudah sukses, bagi Tukul belumlah apa-apa.
“Saya tidak ubahnya seperti ulat bulu, yang berubah menjadi seekor kupu-kupu dimana setiap orang ingin memetiknya,†jelas pria yang mengaku-ngaku bernama Reinaldi ini.
Saking sibuknya, Tukul pun merasa bahwa dirinya sekarang jarang olah raga, “Nyari duit terus seperti pukul besi di waktu panas, karena masa tua belum tentu ada pensiunnya, mas†katanya (Humas UGM)