Keterbatasan sumber energi fosil telah mendorong banyak negara mulai memanfaatkan energi terbarukan, termasuk Indonesia.
Pakar Sistem dan Perencanaan Energi Terbarukan UGM, Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam potensi energi terbarukan salah satunya adalah di kawasan Indonesia Timur. Wilayah ini mempunyai banyak potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk menyediakan listrik di daerah-daerah terpencil dan pelosok.
Dosen Departemen Teknik Nukilr dan Teknik Fisika Fakultas (DTNTF) Teknik Teknik UGM,menyebutkan bahwa pemerintah gencar dalam mendorong pengembangan energi terbarukan di wilayah Indonesia Timur. Sejumlah kerja sama dengan mitra dalam maupun luar negeri dijalankan untuk membangun energi terbarukan di kawasan ini.
“Salah satunya dengan pemerintah Australia melalui program Australia Awards Short Course on Renewable Energy Technologies and Policy 2018,” tutur penerima Australian Alumni Award 2011 for Sustainable Economic and Social Development ini.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 28 penggerak energi terbarukan di wilayah Indonesia Timur yang sebelumnya dipilih dari 2.000 pendaftar. Mereka mendapatkan kesempatan mengikuti 3 tahap workshop dan sebuah award project serta Pre-Award Workshop pada tanggal 7-9 Mei 2018 di Makassar. Pre-Award Workshop ini dilakukan sebagai persiapan bagi peserta sebelum keberangkatan short course di Australia selama 2 minggu di Griffith University, Brisbane dan Canberra pada bulan Agustus 2018 mendatang.
Pada kegiatan itu, turut serta alumni mahasiswa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) Dita Anggraini yang merupakan salah satu wakil provinsi Bali. Dalam kesempatan itu, Agus juga menjadi co-course designer bersama 2 ahli dari Griffith University dalam Pre-Course Awards di Makassar. Agus juga merupakan research collaborator dalam consortium Australia – Indonesia Center (AIC) bidang Renewable Energy.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut, seluruh peserta mendapatkan pencerahan mengenai teknologi dan kebijakan terkait dengan energi terbarukan di Australia dan Indonesia bersama Konsul Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathews. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi secara masif dengan praktisi energi lain dari berbagai daerah dan berbagai wilayah kerja serta mempresentasikan Award Project yang akan dilakukan setelah menyelesaikan program ini.
Para peserta juga berkesempatan melakukan kunjungan ke Kabupate Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kabupaten Jeneponto merupakan kabupaten percontohan energi terbarukan di Sulawesi dan tengah melakukan upaya-upaya penyusunan kebijakan yang mendorong investasi di bidang energi terbarukan. Dilanjutan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo yang berada di wilayah Kabupaten Jeneponto.
Program ini adalah salah satu bentuk kerja sama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Partisipasi dari dua anggota keluarga DTNTF UGM ini juga menunjukkan bahwa DTNTF UGM siap untuk melahirkan ahli dan generasi penerus energi terbarukan di Indonesia. (Humas UGM/Ika)