Siapa yang tidak tahu buah naga merah? Rasanya yang manis menjadikannya banyak disukai. Selain itu, buah ini memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun, tahukah Anda selain buahnya, ternyata kulit buah ini juga memiliki manfaat yang tidak kalah pentingnya. Kulit buah naga kaya kandungan vitamin C, vitamin E, dan antioksidan yang bagus untuk kesehatan kulit.
Sayangnya, kulit buah naga belum dimanfaatkan secara optimal. Kebanyakan hanya dibuang begitu saja. Namun, di tangan sekelompok mahasiswa UGM limbah tongkol jagung diolah menjadi barang yang berdaya guna dan memiliki nilai jual.
Mereka memanfaatkan limbah kulit buah naga menjadi masker wajah yang dilabeli dengan nama Toga Mask. Selain kulit buah naga, pembuatan masker juga menggunakan tongkol jagung.
Adalah Geri Malpin Saputra sebagai ketua, Nihayatuzain Amanda, I Putu Karang Adisurya, Herliana Valentia Putri, Hanny Marlinda pencetus ide pembuatan masker wajah berbahan limbah tersebut melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Di bawah bimbingan Iman Sabarisman, S.T.P., M.Si., kelima mahasiswa program studi D3 Agroindustri Sekolah Vokasi ini berhasil mengembangkan produk kecantikan dan mendapatkan dana hibah dari DIKTI.
Ketua tim, Geri, menyampaikan ide pembuatan masker wajah ini berawal dari kegelisahan mereka terhadap banyaknya limbah kulit buah naga dan tongkol jagung yang belum banyak dimanfaatkan. Bahkan, hanya berakhir di tempat sampah.
“Pertama untuk mengatasi persoalan limbah dan kedua menjadikan limbah tersebut menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis,” terangnya, Jumat (22/6) di Kampus UGM.
Geri mengungkapkan dalam kulit buah naga memiliki kandungan berbagai zat yang bagus bagi kesehatan kulit. Mengandung vitamin C yang cukup tinggi sebesar 75 persen. Selain memiliki kandungan vitamin E dan anti oksidan yang dapat digunakan untuk menangkal radikal bebas serta melembabkan kulit.
“Tingginya kandungan vitamin C ini dapat berperan dalam memberikan nutrisi terhadap kulit dan membantu mencerahkan kulit,” tuturnya.
Sementara pemanfaatan tongkol jagung dalam masker ini diolah menjadi karbon aktif. Tongkol jagung diolah menjadi karbon terlebih dahulu kemudian diaktivasi menjadi karbon aktif berbentuk bubuk yang dicampurkan dalam bubuk masker.
Karbon aktif ini, kata dia, dipercaya sejak dulu mampu mengangkat komedo, membersihkan kotoran di wajah, dan menghilangkan kadar minyak berlebihan di wajah.
Produk ramuan mahasiswa ini tidak hanya berhasil memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai guna, tetapi juga aman karena menggunakan bahan alami. Masker sepenuhnya menggunakan bahan alami tanpa campuran bahan kimia berbahaya.
Togamask dibandrol seharga Rp7.000 per buah. Pemesanan dapat dilakukan melalui Instagram @togamask dan nomer +62858-5806-8028.
“Kedepan kami akan mengembangkan masker ini dalam beragam varian dan aroma,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)