Berawal dari banyaknya penggunaan obat-obatan alami di masyarakat, tiga mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi (SV) UGM meneliti kandungan bunga bintang lima yang banyak digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit mata.
Riska Annisa, Krida Tri Wahyuli, dan Yulinda Fatmawati melakukan penelitian terhadap kandungan bunga bintang lima ini. Dilaksanakan di bawah bimbingan Dian Budi Santoso, S.KM, M.P.H, melalui Program Kretaivitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta(PKM-PE) UGM 2018.
“Penggunaan obat tradisional banyak dilakukan masyarakat, termasuk mengobati iritasi mata dengan bunga bintang lima yang mudah didapat di lingkungan sekitar,” kata Riska, Sabtu (30/6).
Penggunaan bunga ini, kata dia, sudah dilakukan masyarakat secara turun temurun. Dipakai untuk mengatasi mata gatal dan merah karena infeksi dan lainnya. Kendati begitu, hingga kini belum ada penelitian khusus untuk mengetahui manfaat kandungan bunga bintang lima sebagai obat iritasi mata.
Kondisi itu mendorong ketiga mahasiswa ini untuk meneliti lebih lanjut kandungan dari bunga bintang lima. Hasilnya menunjukkan bunga ini mempunyai kandungan senyawa etanolik.
Seperti diketahui, senyawa etanolik dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen, seperti Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typi, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans, dan Vibrio sp.
Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa bunga bintang lima memiliki kandungan senyawa etanolik yang meliputi 4,71% alkaloid, 39,80% tannin, 1,90% flavonoid, 35,14% saponin, dan 1,21% steroid.
“Karena bunga bintang lima memiliki komposisi senyawa etanolik maka berpotensi untuk digunakan sebagai obat iritasi mata,”pungkasnya. (Humas UGM/Ika)