Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan Universitas Gadjah Mada beruntung memiliki alumnus seperti Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI. Menurutnya, Jokowi merupakan tipe presiden yang mementingkan kemajuan bangsa yang memiliki visi ke depan. “UGM beruntung punya alumni dari Fakultas Kehutanan ini, orangnya berani, inilah produk kepemimpinan yang dilahirkaan dari UGM, meski hanya insinyur, namun memimpin republik ini menjadi lebih baik,” kata Pramono Anung saat menjadi narasumber dalam diskusi Leadership Talk di Auditorium MM UGM, Sabtu (30/6).
Meski mengaku tidak sedang mempromosikan Jokowi, namun Pramono Anung menyaksikan sendiri dalam setiap kesempatan bersama Jokowi meresmikan berbagai hasil pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Sebentar lagi tol dari Merak ke Pasuruan akan tersambung akhir tahun 2019. Pembangunan tidak lagi Jawa sentris tapi Indonesia sentris,”kata alumni MM FEB UGM ini.
Soal pembangunan Indonesia sentris ini, menurut Pramono Anung, bisa dilihat dari pembangunan bandara yang berhasil dibangun, bahkan lebih bagus dibanding di Jawa. Selain itu, Jokowi juga tengah membangun jalan tol trans Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dan jalan trans Papua. “Kalau Papua tidak dibangun, kapan Papua bisa maju? kapan kesejahteraan itu betul betul untuk Indonesia,”imbuhnya.
Dalam empat tahun kepemimpinan Jokowi, kata Pramonio Anung, banyak mendobrak kebijakan pembangunan, “Dulu bandara bagus di Jawa tapi kini bandaranya (luar jawa) lebih bagus dari bandara Jogja,”kata Pramono yang berharap agar pembangunan bandara Kulonprogo segera rampung.
Kesempatan para alumni untuk memajukan bangsa, menurutnya, tidak gampang. Oleh karena itu, ia mengharapkan para alumni UGM lebih kompak dan percaya diri untuk ikut serta membangun bangsa. “Kesempatan untuk memajukan bangsa tidak datang berkali-kali. Ke depan yang perlu dibangun jaringan dan percaya diri untuk bersama untuk membangun bangsa dan negara,”katanya.
Selain Paramono Anung, dalam talkhow yang diselenggarakan MM FEB UGM ini juga menghadirkan alumni lainnya sebagai narasumber, seperti Dirut PT Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, Dirut PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), Iwan Agung Firstantara, dan Dirut dan CEO Grup Samator, Arief Harsono.
Iwan Agung Firstantara mengatakan PJB sebagai anak perushaan PLN juga mendukung program pemerintah dengan membangun pembangkit listrik 11 ribu MW se-Jawa dan Bali. “Operasional tidak hanya Jawa dan Bali tapi seluruh nusantara. Bagian dari 11 ribu MW ini sedang kita kerjakan dan bercita-cita memiliki double capacity,”katanya.
Menurut Iwan, selama pernah menempuh pendidikan di MM FEB UGM cukuop membantunya dalam mengelola perusahaan PJB,” Saya berterimakasih pada MM banyak memberi saya ilmu dan inspirasi yang bisa diterapkan di perusahaan karena saya selalu berpikir tugas pemimpin adalah memaksimalkan kelebihan dan kapasitas yang ada,”paparnya.
Dirut dan CEO Grup Samator, Arief Harsono, merasa bangga pernah kuliah di MM UGM hingga lulus tahun 2005. Ia bercerita bagaimana ia memulai bisnisnya sebagai penyedia gas oksigen di Indonesia. Sampai sekarang jaringan produsen penyedia gas oksigen tersebar di 30 provinsi. “Kami termasuk perusahaan penyedia gas oksigen yang dimiliki oleh bangsa sendiri, selain di India, China dan Jepang, di luar negara itu penyedia gas dimiliki oleh perusahaan asing,”katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)