Di banyak negara posisi program diploma menempati simpul sangat strategis dalam jejaring tenaga kerja nasional. Ia menjadi senjata andalan guna memasuki persaingan global. Sebagai tenaga menengah professional, Program Diploma menjadi tumpuan terbesar produktivitas kerja suatu bangsa.
“UGM sudah merintis program diploma untuk menempati posisi simpul sangat strategis dalam piramida tenaga kerja Indonesia. Sehingga saudara wisudawan/ wisudawati merupakan suatu angkatan tenaga ahli yang akan membuktikan unjukkerja, seperti halnya rekan-rekan di negara maju,†ujar Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD, Rabu (23/5), di Grha Sabha Pramana, Bulaksumur.
Wakil Rektor Senior UGM Bidang Akademik menyampaikan hal itu, saat memimpin Upacara Wisuda Program Diploma UGM Periode III Tahun Akademik 2006/2007. Pada wisuda itu dilepas 217 lulusan ahli madya UGM, yang terdiri dari 113 wisudawan dan 104 wisudawati.
Prof Sudjarwadi berharap agar lulusan program diploma memiliki rasa percaya diri. Bahwa, sebagai alumni UGM yang memiliki kekuatan sejarah di masa lalu, diharapkan mampu menjadi tumpuan dalam menjawab tantangan di masa depan.
“Walaupun akan menghadapi berbagai perjuangan berat, marilah kita syukuri bahwa para wisudawan/ wisudawati telah menyelesaikan proses pembelajaran di kampus UGM tercinta ini,†tandas Prof Djarwadi.
Disebutkan, waktu studi rata-rata lulusan Program Diploma periode ini 3 tahun 6 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Ratna Sari Dewi AMd dari Fakultas Isipol, yaitu 2 tahun 3 bulan 26 hari. Lulusan termuda dicapai Merryanti AMd dari Fakultas ilmu Budaya, yang berhasil menyelesaikan studi dalam usia 20 tahun 0 bulan 13 hari.
Sebanyak 20 wisudawan/ wisudawati dinyatakan lulus dengan predikat cum laude, terdiri dari 2 orang wisudawan dan 18 orang wisudawati. Hal ini menunjukkan kaum Hawa jauh lebih banyak menyandang predikat cum laude dibanding kaum Adam dengan skor 1:9.
“Lulusan terbaik diraih Hesty Murwasari AMd dari Fakultas Ilmu Budaya, yang mencapai IPK 3,85,†tukas Pak Djarwadi. (Humas UGM).