Fakultas Farmasi UGM melakukan penjajakan kerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (BBPPTOOT), Karanganyar untuk pengembangan formula saintifik jamu ke arah fitofarmaka.
Hal tersebut mengemuka saat kunjungan tim peneliti Fakultas Farmasi UGM ke BPPTOOT di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Kamis (28/6) lalu. Turut serta dalam kunjungan tersebut tim dari Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM.
Tim UGM yang dipimpin Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt., disambut langsung oleh Kepala BBPPTOOT, Akhmad Saikhu, M.Sc.PH beserta jajarannya.
“Kita prihatin terhadap keberadaan produk herbal atau jamu yang masih mendapat stigma kurang baik dan dikesampingkan di masyarakat. Dengan kerja sama ini diharapkan nantinya jamu akan semakin diterima di masyarakat,” papar Agung.
Selain hal tersebut, produk jamu mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bahkan, menjadikan Indonesia dikenal dunia melalui produk-produk herbal.
Fokus inisiasi kerja sama yang direncanakan salah satunya adalah pengembangan secara bertahap dan berkelanjutan beberapa formula scientific jamu ke arah fitofarmaka. Disamping itu, sosialisasi jamu dengan mengadakan Festival Jamu Nusantara dan Seminar Internasional, serta penyusunan dokumentasi di balik layar terkait produk herbal atau jamu yang dibuat.
“Dalam waktu dekat, akan dirancang Perjanjian Kerja Sama agar kolaborasi ini dapat segera dilaksanakan,”jelasnya.(Humas UGM/Ika)