Sekelompok mahasiswa UGM mendorong para ibu yang tinggal di kawasan perkotaan untuk secara kreatif memanfaatkan lahan sempit yang belum digunakan secara optimal sebagai area bercocok tanam.
Lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan urban farming yang akan bermanfaat bagi warga dan lingkungan. Lewat Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat, mereka membuat Gerakan Ibu Produktif Melalui Simple Urban Farming (GABUTERS) dengan pilot project di Pogung Dalangan, Sleman.
“Sasaran program kami ini ibu-ibu kelompok arisan di Pogung Dalangan RW 50, Sleman,” jelas Ketua tim PKM M Gabuters, Libinza, dalam rilis yang diterima Senin (9/7).
Program ini tercetus karena melihat permasalahan yang ada di daerah tersebut yang banyak terdapat lahan sempit dan belum dimanfaatkan secara optimal. Daerah ini termasuk daerah perkotaan yang berlokasi di dekat kampus UGM sehingga potensi kos mahasiswa yang besar membuat lahan yang tersisa pada setiap rumah menjadi sempit.
“Lahan yang sempit dan bersemen ini sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk berkebun dengan sistem vertikultur ataupun dengan pot-pot,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya kegiatan mengangkat 4 isu utama, yaitu isu upcycling, estetika, hiburan, serta organic lifehood. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah penyemaian, pindah tanam, pemberian pupuk, serta pemanenan. Benih yang digunakan untuk memulai program ini, yaitu benih kangkung, sawi, dan bayam yang tidak menghabiskan waktu lama untuk dipanen.
Sementara pindah tanam dari polybag ke pot-pot horizontal maupun vertikal dibuat oleh ibu-ibu dengan memanfaatkan barang bekas. Sedangkan pupuk yang digunakan sebagai vitamin dan pestisida bagi tanaman merupakan pupuk organik cair (POC) dibuat oleh ibu-ibu dengan limbah bahan organik menggunakan komposter.
“Hasilnya merupakan sayuran organik yang saat ini sudah susah untuk didapatkan,” terangnya.
Program ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk memanfaaatkan lahan sempit untuk berkebun agar memiliki nilai estetika. Selain itu, juga memanfaatkan barang bekas sehingga lebih bernilai ekonomis atau upcycling, sebagai hiburan dengan kegiatan bercocok tanam, dan mendorong gaya hidup yang sehat dengan sayuran organik.
Sosialisasi Program Gabuters ke Dukuh Pogung Dalangan telah dilaksanakan pada Kamis, 3 Mei 2018, dan praktik langsung dilaksanakan pada Selasa, 15 Mei 2018. Selain kegiatan umum kepada warga, dilaksanakan juga kegiatan privat kepada beberapa orang yang sudah melaksanakan program sampai pada tahap tertentu untuk melanjutkan tahap selanjutnya.
Program yang dijalankan mahasiswa UGM ini mendapatkan sambutan positif dari warga. Salah satunya disampaikan oleh Ully yang merasakan manfaatnya yakni bisa menghasilkan secara mandiri sayuran organik. (Humas UGM/Ika)