Creative-Hub Fisipol UGM melakukan soft-launching program Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM). Akademi Kewirausahaan Masyarakat ini merupakan program inovatif yang mengkloning para sarjana fresh graduate untuk menjadi penggerak socio enterpreunership di Indonesia.
Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, mengatakan Akademi Kewirausahaan Masyarakat merupakan ‘sekolah bisnis’ murah untuk mengembangkan wirausaha di masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dan pedalaman. Mereka para sarjana baru direkrut dan diberikan pendidikan selama seminggu dan setelah itu disebar ke desa-desa seluruh Indonesia untuk mendampingi masyarakat mengembangkan kewirausahaan.
“Dalam proses kloning para sarjana akan mendapat bimbingan langsung dari para pelaku socio-preneurs pedesaan sukses, setelah itu mereka diharapkan menjadi tokoh penggerak bagi wirausaha ditempatkan,” ujarnya, di Digilib Cafe, Fisipol UGM, Senin (9/7).
Akademi Kewirausahaan Masyarakat batch 1 diikuti sebanyak 1.262 peminat yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Setelah melalui tahap seleksi maka terpilih 100 orang dari 30 provinsi untuk menjadi peserta AKM Batch 1 di Yogyakarta.
Erwan mengungkapkan Creative-Hub Fisipol UGM meluncurkan program AKM dengan sejumlah pertimbangan, diantaranya masih rendahnya kesempatan masyarakat desa belajar kewirausahaan. Sedangkan untuk belajar formal soal ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Padahal, potensi komoditas yang tersebar di puluhan ribu desa hingga kini belum dikelola dengan optimal. Sementara masyarakat desa yang memiliki potensi tersebut justru terjebak dalam situasi kemiskinan.
“Oleh karena itu, kita hadirkan sekolah wirausaha yang berkarakter disruptif, murah, cepat, aplikatif dan menjangkau seluas mungkin, dan para sarjana yang diterjunkan diharapkan menularkan berbagai pengetahuan, ketrampilan dan jejaring yang dibutuhkan untuk pengembangan kewirausahaan,” katanya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyambut baik soft launching program AKM Creative-Hub Fisipol UGM. Program ini menunjukkan bahwa UGM tidak hanya berkecimpung dalam ilmu dan teknologi (saintek) termasuk ilmu-ilmu sosial, namun juga memanfaatkan hasil-hasil temuannya.
Dengan program AKM oleh Fisipol UGM ini diharapkan mampu menggulirkan perekonomian di Indonesia, terutama di daerah-daerah pedesaan. Dengan program ini tentu akan membantu program pemerintah dalam mengatasi persoalan lapangan pekerjaan.
“Para lulusan kadang merasa kesulitan dalam mencari pekerjaan, sementara jumlah pengusaha atau enterpreneur di Indonesia belum juga mencapai yang ideal atau memadai,” katanya.
Dengan program AKM, kata Rektor, desa-desa akan memiliki kesempatan mengembangkan potensinya dengan baik. Generasi muda desa diharapkan tidak lagi melakukan urbanisasi, namun bagaimana turut berusaha ikut membangkitkan pertumbuhan ekonomi di desa-desa.
“Hal ini kalau bisa terjadi tentu sangat membantu pemerintah karena tidak harus menyiapkan lapangan kerja formal. Dengan disrupsi teknologi bisa membantu kita dalam usaha-usaha untuk menggulirkan perekonomian,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)