• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA

Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA

  • 11 Juli 2018, 13:55 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3573
  • PDF Version
Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA
Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA
Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA
Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA
Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA
Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA

Diabetes mellitus (DM) merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Pada tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat ketujuh negara dengan jumlah penderita DM terbesar di dunia yakni mencapai sepuluh juta jiwa.

Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah luka yang sulit sembuh. Hal itu sering kali mengakibatkan banyak penderita DM harus melakukan amputasi kaki. Selain itu, luka pada penderita DM dapat diperparah dengan adanya infeksi bakteri. Salah satu di antaranya adalah Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Berawal dari persoalan tersebut, sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan solusi penyembuh luka DM yang terinfeksi MRSA. Kelompok tersebut terdiri atas Nada Hanifah (Fakultas Kedokteran Hewan), Yusuf Farid Achmad (Fakultas Kedokteran Hewan), dan Aida Humaira (Fakultas Farmasi).

Ketiga mahasiswa itu mencoba memanfaatkan ekstrak spons laut. Nada menerangkan bahwa spons laut mengandung senyawa bioaktif sebagai antibakteri yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

Dari ekstrak spons laut itu, mereka membuatnya menjadi gel spons. “Alasannya yaitu ekstra spon yang telah menjadi gel dengan partikel nano sehingga dapat lebih mudah menembus permukaan kulit dan mempercepat penyembuhan luka,” jelas Nada.

Nada menjelaskan proses pembuatan gel spons diawali dengan ekstraksi spons laut. Kemudian, dilanjutkan dengan uji difusi dan uji dilusi untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak spons laut tadi. Setelah didapatkan hasilnya, tahapan selanjutnya yaitu uji in vivo atau pra klinis pada hewan coba tikus guna melihat efektivitas nanoemulsi-gel ekstrak spons pada penyembuhan luka. Setelah beberapa waktu, ternyata didapat kesimpulan bahwa dengan nanoemulsi-gel ekstrak spons memberikan pengaruh yang baik dalam proses penyembuhan luka DM yang terinfeksi MRSA.

Nada berharap hasil temuan ini mendapat perhatian dari pemerintah dan pihak terkait guna melanjutkan ke tahapan uji selanjutnya, yaitu uji toksisitas dan uji klinis. “Hal itu karena tidak sedikit dari karya anak bangsa yang hanya berlanjut sampai lembaran jurnal saja tanpa adanya kebersinambungan,” pungkasnya.(Humas UGM/Hakam)

 

 

Berita Terkait

  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Salep Luka Diabetes dari Jahe Merah

    Monday,27 August 2018 - 15:11
  • Spons Koral Buatan Mahasiswa UGM Percepat Proses Penyembuhan Luka

    Monday,25 June 2018 - 15:25
  • Mahasiswa UGM Memanfaatkan Lendir Lele untuk Obat Luka Diabetes

    Friday,05 August 2016 - 10:37
  • Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus

    Wednesday,14 June 2017 - 14:24

Rilis Berita

  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual