Proposal yang sederhana, detil, jujur dan jelas, akan dapat meyakinkan pemberi donor untuk membaca proposal tersebut lebih teliti lagi. Begitulah yang dikatakan oleh Melissa Janis, dalam diskusi bertajuk “Tips and Tricks in Proposal Writing†yang diselenggarakan oleh American Corner UGM, Rabu (30/5) di Ruang Seminar Perpustakaan UGM.
Melissa Janis, yang saat ini bekerja sebagai program officer USAID di Aceh, berbagi pengetahuan tentang proposal yang tepat untuk meraih grant dengan sebuah proposal dengan bahasa yang tepat dan pengungkapan ide yang cerdas. Pengalamannya yang luas dalam perencanaan dan manajemen program pengembangan internasional, diharapkan dapat memberi masukan bagi mahasiswa, dosen, dan praktisi (NGO) yang berkepentingan dengan sebuah grant bagi pengembangan diri maupun organisasinya.
Melissa menjelaskan satu langkah awal yang sering terlupakan adalah paragraf-paragraf awal dalam sebuah proposal. “Ini adalah poin penting sebagai penarik simpati dari calon pemberi dana,†imbuh Melissa.
Dalam proposal perlu dimasukkan perkenalan tentang organisasi, tujuan dan program serta besar dana yang dibutuhkan.
“Yakinkan calon pemberi dana untuk mau membaca proposal tersebut secara keseluruhan. Apabila kalimat-kalimat pembuka kita tidak cukup mengesankan, maka proposal kita akan disishkan begitu saja,†kata Melissa yang menjawab perwakilan USAID Indonesia.
Melissa menceritakan pengalamannya selama di USAID, menurutnya proposal yang menarik adalah proposal yang mampu menunjukkan kreatifitas, kapasitas, penghargaan dan pengalaman, serta berkelanjutan. Dengan kata lain, proposal yang sederhana, mendetil, jujur, dan jelas, akan menarik perhatian dari mereka untuk mendalami lagi isi proposal. (Humas UGM)