
Pengguna aktif smartphone di Indonesia tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang tahun 2018. Peningkatan pengguna smartphone di Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan power bank sebagai penyimpan daya. Sayangnya, power bank konvensional tidak ramah lingkungan karena baterainya menggunakan Lithium. Belum lagi daya power bank cepat habis, pengisian daya memakan waktu yang lama dan tidak fleksibel karena tergantung keberadaan sumber daya listrik untuk mengisi ulang daya power bank.
Bermula dari permasalahan tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC) yang diketuai Eki Bagas Candra Wardhana dari Teknik Elektro Sekolah Vokasi serta beranggotakan Afifah Ainun Mardiyah dari Prodi Teknik Fisika dan Wida Reza Hardiyanti dari Prodi Ilmu Ekonomi berhasil mengembangakan sebuah inovasi berupa power bank ramah lingkungan. Produk yang mereka namakan Polt atau power life time ini yaitu power bank yang memanfaatkan energi matahari, energi gerak dan tekanan. “Jumlah energi yang melimpah di sekitar kita berupa sinar matahari, gerakan, dan tekanan bisa dikonversi menjadi listrik untuk mengisi daya power bank,” Bagas, Jumat (13/7) di Kampus UGM.
Power bank yang dilengkapi fitur fast charging, ujarnya, menggunakan piezoelectric untuk mengonversi tekanan menjadi listrik, kinetic degan Halbach Array untuk mengubah gerakan menjadi listrik, dan solar cell untuk mengonversi panas matahari menjadi istrik. Selanjutnya, daya yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju superkapasitor sehingga mampu mengisi daya dengan cepat.
Salah satu keunggulan dari Polt ini lebih ramah lingkungan sebab tidak menggunakan baterai Lithium yang mengandung merkuri. Selain itu, juga lebih hemat daya karena tidak tergantung pada penggunaan listrik PLN. “POLT juga dilengkapi fitur fast charging sehingga mampu mengisi daya lebih cepat dibandingkan power bank konvensional,” katanya.
Berdasarkan hasil uji coba, Afifah, anggota tim yang lain, meletakkan power bank “POLT” selama 1 jam di bawah sinar matahari dapat mengisi daya smartphone selama 1.5 jam. Sementara jika berlari selama 30 menit atau berjalan 10.000 langkah sambil membawa power bank ini akan menghasilkan daya yang mampu digunakan mengisi daya smartphone selama 1.5 jam. “Jadi, Polt merupakan salah satu inovasi berupa power bank yang memiliki keunggulan dibandingkan power bank konvensional karena mampu memanfaatkan energi yang jumlahnya melimpah di sekitar kita,” katanya.
Afifah menegaskan meski produk penelitian ini terus dikembangkan ia mengklaim power bank karya mereka ini dapat menjadi solusi atas permasalahan kelangkaan listrik di masa depan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)