• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo

Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo

  • 16 Juli 2018, 14:50 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3155
   Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo
Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo
   Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo
Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo
   Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo
   Mahasiswa Geografi UGM Teliti Petir di Wonosobo

Tiga mahasiswa Fakultas Geografi UGM melakukan penelitian tentang petir di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

“Di Wonosobo data tentang bencana sambaran petir masih terbatas. Sementara disana sering terjadi bencana sambaran petir seperti di tahun 2017 lalu yang menewaskan beberapa petani dan pendaki gunung,” kata salah satu peneliti, Gagad Nur Ridho, Senin (16/7) di Kampus UGM.

Gagad menyebutkan bahwa kejadian sambaran petir di Wonosobo tidak hanya berdampak negatif bagi manusia. Sambaran petir juga menyebabkan kerusakan pada bangunan warga serta lingkungan.

Berawal dari hal itu, Gagad bersama dengan Abdi Rahmanu dan Astry Zulky Permatasari berusaha meneliti dan menganalisis kerapatan sambaran petir untuk meminimalkan dampak negatif akibat sambaran petir.

Penelitian dilakukan dengan mengaitkan kejadian sambaran petir dengan bentuk lahan di Kabupaten Wonosobo. Menggunakan data sambaran petir tipe Cloud to Ground (CG) tahun 2015 - 2017 yang diperoleh dari kantor BMKG Yogyakarta. 

Selanjutnya, data diolah menggunakan software ArcGIS 10.3 dengan pemodelan Kernel Density lalu dianalisis secara kuantitatif-kualitatif. Sementara peta bentuk lahan, litologi, dan jenis tutupan lahan yang didapat dari Bappeda Wonosobo diuji akurasi dengan pengamatan lapangan secara langsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Wonosobo terdiri dari bentuk lahan vulkanik dan struktural. Bentuk lahan vulkanik merupakan bentuk lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas gunung api. Sedangkan bentuk lahan struktural merupakan bentuk lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas tektonik lempeng bumi.

Sementara batuan dominan yang terdapat di Kabupaten Wonosobo berupa batuan breksi, lava, dan tuff yang berpengaruh terhadap banyaknya sambaran petir. Hal ini dikarenakan batuan-batuan tersebut memiliki nilai resistivity yang cukup rendah.

“Kecamatan Kepil dan Kecamatan Wonosobo merupakan wilayah yang memiliki risiko sambaran petir paling tinggi di Kabupaten Wonosobo,” ungkapnya.

Guna mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa dan kerugian material akibat sambaran petir, Gagad menekankan pentingnya penerapan mitigasi bencana. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan memasang penangkal petir dan mencabut instalasi listrik di dalam rumah ketika terjadi sambaran petir.

“Selain itu, juga segera mengakhiri kegiatan di luar rumah ketika awan Cumulonimbus mulai muncul dan berteduh di bangunan permanen,”terangnya.

Data hasil penelitian itu telah disosialisasikan di hadapan pegawai seta relawan BPBD Kabupaten Wonosobo pada Selasa (10/7) lalu. Pemaparan hasil penelitian ini mendapatkan apresiasi dari BPBD Wonosobo.

“Pemetaan sambaran petir di Kabupaten Wonosobo yang dilakukan teman-teman Geografi UGM cukup unik dan menarik karena jarang dilakukan dan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat terkait sambaran petir,” ujar Humas BPBD Wonosobo, Sulthoni. (Humas UGM/Ika)

 

 

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Mengembangkan Arrester untuk Petir Gelombang Cepat

    Wednesday,08 June 2016 - 13:20
  • Indonesia, Negara Dengan Frekuensi Petir Sangat Tinggi

    Thursday,29 August 2013 - 15:12
  • 86 SMA Ikuti Olimpiade Geografi Nasional

    Saturday,05 February 2011 - 13:42
  • Reviana, Anak Buruh Kelapa Sawit Kuliah di UGM

    Thursday,25 June 2015 - 12:42
  • Kabupaten Wonosobo Siap Menjadi Laboratorium UGM

    Tuesday,11 September 2007 - 16:11

Rilis Berita

  • Mahasiswa S1 Antropologi Budaya Lakukan Penelitian Kehidupan Petani Sayur di Brebes 01 February 2023
    Sebanyak 80 mahasiswa Program Pendidikan S1 Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
    Agung
  • Pakar UGM: Penting Bangun Relasi Sosial Dengan Lingkungan Untuk Cegah Penculikan Anak 01 February 2023
    Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa wak
    Ika
  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual