• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kasus Dengue Bisa Diprediksi Lewat Model Pemetaan

Kasus Dengue Bisa Diprediksi Lewat Model Pemetaan

  • 17 Juli 2018, 15:32 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2624
Kasus Dengue Bisa Diprediksi Lewat Model Pemetaan

Dengue adalah penyakit yang disebabkan olah infeksi virus dari genus flavivirus yang penularannya dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes. DIY merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki masalah soal pengendalian penularan dengue. Menurut laporan Kemenkes RI sejak tahun 2004 -2013, DIY berada di posisi ketiga secara nasional dengan tingkat incidence rate (IR) sebesar 95,99 per 100 ribu penduduk, jauh di bawah target nasional 51 kasus untuk tiap 100 ribu penduduk.

Tiga dari lima kabupatan/kota di DIY, yakni Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul merupakan daerah dengan tingkat IR tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa program doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, FKKMK UGM, Agus Kharmayana Rubaya, menyebutkan dari 206 desa/kelurahan di tiga kabupaten/kota di DIY tersebut diketahui 31 desa dan kelurahan teridentifikasi berisiko tinggi, 28 berisiko sedang dan 147 berisiko rendah.

Menurutnya, kelompok yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan dengue, faktor cuaca memainkan peran penting dalam memprediksi jumlah kasus yang akan terjadi. Sebab, tingkat suhu udara, curah hujan dan kelembaban sangat memengaruhi. “Suhu udara berhubungan dengan percepatan laju perkembangan larva menjadi nyamuk dewasa sehingga berdampak pada lebih awalnya infeksium dan meningkatnya jumlah rata-rata gigitan,” kata Agus dalam ujian promosi doktor di FKKMK UGM, Selasa (17/7).

Dalam disertasinya yang berjudul Dinamika Kasus Dengeu sebagai Dasar Pengembangan Model Pemetaan Risiko Berbasis Wilayah di DIY, Agus menyebutkan karakteristik wilayah memiliki korelasi dengan daerah yang memiliki risiko penularan dengue. Wilayah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi, menurutnya, memiliki risiko lebih besar dibanding dengan pedesaan dan wilayah dengan kepadatan penduduk yang lebih rendah. “Hal tersebut mengonfirmasi dan menguatkan faktor tersebut memang berkaitan dengan penyebaran dengue,” katanya.

Untuk wilayah yang berisiko tinggi dan sedang, melalui model pemetaan risiko berbasis wilayah, jumlah kasus pada bulan tertentu dapat diprediksi secara linear berdasarkan jumlah kasus pada bulan yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk risiko rendah menunjukkan bahwa jumlah kasus dengue pada bulan tertentu dapat diprediksi secata linear mengikuti pola musiman 12 bulanan.

Meski demikian, menurutnya, pengendalian dengue erat kaitannya dengan mobilitas penduduk antar wilayah sehingga pendekatan multi analisis perlu dilakukan lewat lintas kabupaten dan kota. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Konsep One Health Diterapkan dalam Pengendalian Penyakit DBD

    Friday,29 November 2013 - 11:26
  • Peneliti UGM Buat Alat Deteksi Virus Dengue

    Sunday,19 April 2020 - 18:47
  • Endah Tyasrini, Dosen Universitas Maranatha Raih Gelar Doktor

    Friday,28 August 2015 - 16:04
  • Kasus DBD di Kota Yogyakarta Menurun

    Friday,08 June 2018 - 15:52
  • Raih Doktor Usai Meneliti Demam Berdarah Dengue

    Tuesday,22 November 2016 - 12:55

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual