Sebanyak 1510 sarjana baru UGM, Selasa (19/2) dilepas Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D dalam suatu upacara wisuda program sarjana periode I Tahun akademik 2007/2008 di Grha Sabha Pramana, Bulaksumur. Mereka yang diwisuda terdiri dari, 808 wisudawan dan 702 wisudawati. Dengan demikian, total jumlah alumni lulusan UGM sejak berdiri hingga saat ini tercatat lebih dari 180.000.
Waktu studi rata-rata lulusan program sarjana kali ini adalah 5 tahun 0 bulan, dan waktu studi tersingkat dicapai Retno Widyastuti dari Fakultas Isipol , dengan masa studi 3 tahun 2 bulan 12 hari. Sementara lulusan termuda diraih Prisna Adisti Cahaya Nasuha dari Fakultas Psikologi, yang berhasil lulus pada usia 20 tahun 1 bulan 16 hari.
“Kali ini, indek prestasi tertinggi program sarjana diraih saudara Baroqah Anton Sulaiman dari Fakultas Teknik dengan IP 3,93,†ujar Rektor.
Dalam wisuda kali ini disebutkan beberapa prestasi yang berhasil diraih mahasiswa UGM. Diantaranya KKN Eksplorasi Gua Plawan dengan Energi Terbarukan. Bahwa capaian kelompok ini, telah menjadi percontohan instalasi pompa tenaga surya, sekaligus menadi kawasan wisata teknologi tenaga surya di Gunung Kidul.
Selain itu, disebutkan pula prestasi sekelompok mahasiswa mengolah gerabah ringan yang telah memenangkan lomba Bisnis Plan Pemuda 2007 dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga, serta kelompok mahasiswa Sentra Energi yang telah membuat rancangan teknologi mengangkat air di Panggang Gunung Kidul untuk lomba perancangan teknologi.
“Untuk kelompok Sentra Energi ini telah terpilih menjadi 10 terbaik dunia pada prestasi di Mumbai, India sebagai proses lomba yang diikuti 3000 lebih peserta. Hadiah yang diperoleh 20.000 Euro atau lebih dari Rp 300 juta,†tambah Pak Djarwadi.
Sedikit penyebutan mahasiswa UGM berprestasi tersebut, menurut Pak Djarwadi menjadi indikator bila bangsa Indonesia mampu menciptakan berbagai inovasi pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk memperbaiki berbagai keadaan, kondisi dan berbagai konteks.
Bahkan, kata dia, banyak ahli meramalkan jika bangsa Indonesia akan menjadi bangsa dalam katogori sukses di dunia pada tahun 2050. Oleh karena itu, di semua lini kegiatan kerja di Indonesia, ruang perbaikan itu sesungguhnya masih sangat terbuka luas.
“Oleh karena itu, sungguh besar harapan Universitas Gadjah Mada terhadap karya-karya saudara di masa depan untuk memperbaiki lingkungan kerja saudara pada posisi apapun juga, untuk memberikan usul-usul perbaikan, dan pada saatnya memimpin perbaikan-perbaikan yang saudara kehendaki,†tukasnya. (Humas UGM).