• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • KKN UGM Bantu Petani Tangani Hama Tikus dengan Penangkaran Burung Hantu

KKN UGM Bantu Petani Tangani Hama Tikus dengan Penangkaran Burung Hantu

  • 18 Juli 2018, 14:07 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3035
KKN UGM Bantu Petani Tangani Hama Tikus dengan Penangkaran Burung Hantu

Hama tikus masih menjadi persoalan di masyarakat termasuk di daerah Semagar, Girimarto, Wonogiri. Hama tikus tidak hanya menyerang di satu lokasi, tetapi menyebar sampai dusun lainnya, seperti Dusun Demopo dan Dusun Semagar Duwur.

Kelompok Tani Sedyo Makmur yang digerakkan beberapa waktu belakangan ini sudah mulai menggalakkan budaya bertani organik kepada para petani. Sejauh ini, pertanian organik yang diterapkan sudah menjuarai kompetisi sebagai kelompok tani terbaik se-Kabupaten Wonogiri pada bulan April yang lalu.

"Kami pun pada awalnya tidak terpikirkan untuk menjuarai lomba tersebut, kami hanya mencoba untuk tidak malu-maluin kecamatan Girimarto di tingkat kabupaten," ujar koordinator kelompok tani, Tarmo, Rabu (18/7).

Tarmo menyatakan banyak keuntungan dengan bertani organik seperti harga jual hasil pertanian organik di pasaran bisa dua kali lipat dibandingkan dengan hasil pertanian non-organik. Selain itu, bertani organik juga dapat mengembalikan unsur hara tanah dan bakteri yang bermanfaat bagi kesuburan tanah.

Akan tetapi, Tarmo juga menyatakan bahwa bertani organik juga memiliki kekurangan. Ia mengeluhkan maraknya serangan hama tikus di ladangnya. Di sisi lain, dalam menanggulangi tikus, pertanian organik tidak boleh menggunakan racun tikus atau cara sejenis untuk mengatasinya. Hal itu, menurut Tarmo, karena pemakaian racun tikus serta pestisida jenis lain dapat mencemari keorganisan dari hasil taninya.

“Dalam bertani organik, petani dilarang menggunakan pupuk berbahan kimia maupun peptisida. Maka dari itu, pupuk yang digunakan terbuat dari kotoran sapi yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai pupuk tanaman,” jelas Tarmo.

Tim KKN-PPM UGM tahun 2018 yang berada di sana, akhirnya mengusulkan untuk menangkarkan burung hantu (Tyto alba) sebagai pengendali hama tikus yang ada di persawahan. Penangkaran tersebut terinspirasi dari petani yang ada di Pati, Demak dan Bantul dalam mengatasi masalah serupa.

"Semoga kami dalam memberdayakan burung hantu ini dapat berhasil. Dengan demikian, hal itu dapat membantu para petani dalam mencapai keberhasilan tanaman padi organik," harap Hanif, salah satu mahasiswa KKN. (Humas UGM/Hakam)

 

Berita Terkait

  • No Hama Raih Medali di World Invention Technology Expo

    Monday,14 October 2019 - 14:10
  • UGM Terima Hibah Dome Wanagama Paksi

    Tuesday,26 June 2018 - 14:55
  • Pakar UGM Sayangkan Pencabutan Status Lima Jenis Burung dari Daftar Dilindungi

    Thursday,11 October 2018 - 14:16
  • Melestarikan Satwa Burung Melalui Wanagama Paksi

    Monday,05 February 2018 - 15:41
  • Pengukuhan Prof Wagiman : Predator Hama Pengendali yang Efektif dan Aman

    Wednesday,16 April 2008 - 14:54

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual