• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Gel Sengat Lebah Buatan Mahasiswa UGM Potensial Sembuhkan Luka Operasi Gigi

Gel Sengat Lebah Buatan Mahasiswa UGM Potensial Sembuhkan Luka Operasi Gigi

  • 19 Juli 2018, 10:46 WIB
  • Oleh: Ika
  • 2971
  • PDF Version
Gel Sengat Lebah Buatan Mahasiswa UGM Berpotensi Sembuhkan Luka Operasi Gigi

Siapa tak kenal dengan lebah? Hewan ini dikenal karena menghasilkan madu yang memiliki beragam khasiat bagi kesehatan.

Namun, tahukah Anda kalau sengat lebah juga mempunyai manfaat yang tak kalah pentingnya bagi dunia kesehatan. Bee venom atau racun yang dikeluarkan lebah saat menyengat ternyata bisa dijadikan sebagai obat.

” Swasti menyebutkan bahwa dalam sengat lebah mengandung berbagai macam protein dan terbanyak adalah melittin yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan mempercepat regenerasi sel,” kata mahasiswi FKG UGM Swastiana Eka Yunita, Kamis (19/7) di UGM.

Swasti menyampaikan pengobatan alternatif menggunakan sengat lebah dalam terapinya saat ini marak dilakukan. Hanya saja, terapi dilakukan dengan menyengatkan langsung lebah ke tubuh dan cara ini menyebabkan lebah mati.

Metode tersebut, kata dia, menjadikan kadar racun lebah yang masuk ke tubuh tidak bisa dikontrol dengan pasti. Hal itu mendorong Swasti bersama dengan Urfa Tabtila (FKG) dan Muhammad Abil Pratama (Fakultas Peternakan) mengembangkan sengat lebah menjadi gel yang lebih ramah bagi tubuh dan tidak menyebabkan kematian lebah.

Di bawah bimbingan Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D., ketiganya mulai menciptakan formula gel sengat lebah ini. Gel ini lebih lanjut mereka gunakan sebagai obat yang dioleskan pada luka di mukosa mulut pasca operasi gusi.

Seperti diketahui, operasi gusi merupakan perawatan yang banyak dilakukan untuk mengembalikan gusi yang sudah terkena penyakit parah. Prevalensi penyakit gusi ini cukup tinggi di Indonesia, yaitu mencapai 96,58%.

“Gel ini diharapkan dapat mempercepat penyembuhan luka pasca operasi gusi,” lanjut Swasti.

Gel bee venom ini dibuat dari serbuk bee venom yang didatangkan langsung dari Swedia. Serbuk ini didapatkan dari spesies lebah Apis mellifera yang merupakan lebah paling jinak dan juga produktif sehingga cocok untuk digunakan pada penelitian.

Bee venom dikumpulkan menggunakan alat otomatis yang bekerja dengan cara menyetrum lebah selama beberapa detik. Melalui cara tersebut bisa mendapatkan bee tanpa membunuh lebah.

“Metode ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan langsung menyengatkan lebah pada tubuh sehingga lebah akan mati apabila sengatnya lepas,”imbuh Abil.

Sementara itu, Urfa menambahkan bahwa penelitian yang dilakukan masih dalam tahapan uji secara in vivo pada tikus. Oleh sebab itu, kedepan masih dibutuhkan serangkaian penelitian hingga menjalani uji klinis sehingga dapat menjadi obat paten yang dapat dimanfaatkan masyarakat. (Humas UGM/Ika)

 

 

 

Berita Terkait

  • Spons Koral Buatan Mahasiswa UGM Percepat Proses Penyembuhan Luka

    Monday,25 June 2018 - 15:25
  • Bunga Asoka Potensial Percepat Luka Pasca Pencabutan Gigi

    Wednesday,11 July 2018 - 10:13
  • Kebakaran Hutan Akibatkan Produksi Lebah Madu Menurun Drastis

    Thursday,26 September 2019 - 11:17
  • Indonesia Krisis Pakan Lebah

    Thursday,18 December 2014 - 12:19
  • Peneliti UGM Kembangkan Madu Wanagama Untuk Berdayakan Masyarakat Sekitar Hutan

    Monday,09 November 2020 - 6:02

Rilis Berita

  • “Baik, Nanti Kita Koordinasikan..” 27 May 2022
    Ada yang menarik
    Gusti
  • Prof Ova Emilia Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027 27 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ga
    Ika
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual