• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Gel Sengat Lebah Buatan Mahasiswa UGM Potensial Sembuhkan Luka Operasi Gigi

Gel Sengat Lebah Buatan Mahasiswa UGM Potensial Sembuhkan Luka Operasi Gigi

  • 19 Juli 2018, 10:46 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3566
Gel Sengat Lebah Buatan Mahasiswa UGM Berpotensi Sembuhkan Luka Operasi Gigi

Siapa tak kenal dengan lebah? Hewan ini dikenal karena menghasilkan madu yang memiliki beragam khasiat bagi kesehatan.

Namun, tahukah Anda kalau sengat lebah juga mempunyai manfaat yang tak kalah pentingnya bagi dunia kesehatan. Bee venom atau racun yang dikeluarkan lebah saat menyengat ternyata bisa dijadikan sebagai obat.

” Swasti menyebutkan bahwa dalam sengat lebah mengandung berbagai macam protein dan terbanyak adalah melittin yang berfungsi sebagai anti inflamasi dan mempercepat regenerasi sel,” kata mahasiswi FKG UGM Swastiana Eka Yunita, Kamis (19/7) di UGM.

Swasti menyampaikan pengobatan alternatif menggunakan sengat lebah dalam terapinya saat ini marak dilakukan. Hanya saja, terapi dilakukan dengan menyengatkan langsung lebah ke tubuh dan cara ini menyebabkan lebah mati.

Metode tersebut, kata dia, menjadikan kadar racun lebah yang masuk ke tubuh tidak bisa dikontrol dengan pasti. Hal itu mendorong Swasti bersama dengan Urfa Tabtila (FKG) dan Muhammad Abil Pratama (Fakultas Peternakan) mengembangkan sengat lebah menjadi gel yang lebih ramah bagi tubuh dan tidak menyebabkan kematian lebah.

Di bawah bimbingan Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D., ketiganya mulai menciptakan formula gel sengat lebah ini. Gel ini lebih lanjut mereka gunakan sebagai obat yang dioleskan pada luka di mukosa mulut pasca operasi gusi.

Seperti diketahui, operasi gusi merupakan perawatan yang banyak dilakukan untuk mengembalikan gusi yang sudah terkena penyakit parah. Prevalensi penyakit gusi ini cukup tinggi di Indonesia, yaitu mencapai 96,58%.

“Gel ini diharapkan dapat mempercepat penyembuhan luka pasca operasi gusi,” lanjut Swasti.

Gel bee venom ini dibuat dari serbuk bee venom yang didatangkan langsung dari Swedia. Serbuk ini didapatkan dari spesies lebah Apis mellifera yang merupakan lebah paling jinak dan juga produktif sehingga cocok untuk digunakan pada penelitian.

Bee venom dikumpulkan menggunakan alat otomatis yang bekerja dengan cara menyetrum lebah selama beberapa detik. Melalui cara tersebut bisa mendapatkan bee tanpa membunuh lebah.

“Metode ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan langsung menyengatkan lebah pada tubuh sehingga lebah akan mati apabila sengatnya lepas,”imbuh Abil.

Sementara itu, Urfa menambahkan bahwa penelitian yang dilakukan masih dalam tahapan uji secara in vivo pada tikus. Oleh sebab itu, kedepan masih dibutuhkan serangkaian penelitian hingga menjalani uji klinis sehingga dapat menjadi obat paten yang dapat dimanfaatkan masyarakat. (Humas UGM/Ika)

 

 

 

Berita Terkait

  • Spons Koral Buatan Mahasiswa UGM Percepat Proses Penyembuhan Luka

    Monday,25 June 2018 - 15:25
  • Mahasiswa UGM Kenalkan Budi Daya Lebah Klanceng ke Siswa SMA

    Tuesday,30 August 2022 - 15:56
  • Bunga Asoka Potensial Percepat Luka Pasca Pencabutan Gigi

    Wednesday,11 July 2018 - 10:13
  • Kebakaran Hutan Akibatkan Produksi Lebah Madu Menurun Drastis

    Thursday,26 September 2019 - 11:17
  • Indonesia Krisis Pakan Lebah

    Thursday,18 December 2014 - 12:19

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual