• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Teliti Pergeseran Penggunaan Bahasa Rejang

Mahasiswa UGM Teliti Pergeseran Penggunaan Bahasa Rejang

  • 19 Juli 2018, 15:42 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6700
Mahasiswa UGM Teliti Pergeseran Penggunaan Bahasa Rejang

Bahasa Rejang merupakan salah satu dari lima bahasa tertua di Indonesia yang digunakan oleh masyarakat suku Rejang yang tinggal di Provinsi Bengkulu. Bahasa ini memiliki dialek yang unik dan cukup sulit untuk dilafalkan, serta memiliki aksara sendiri yang bernama Ka Ga Nga. Oleh sebab itu, penutur bahasa Rejang kebanyakan hanya berasal dari masyarakat penutur aslinya yaitu Suku Rejang. Namun, seiring berkembangnya zaman pada era globalisasi terdapat pergeseran terhadap penggunaan bahasa Rejang.

Pergeseran bahasa bukanlah sesuatu masalah yang dapat disepelekan. Di Indonesia, penelitian bahasa masih berkutat pada penelitian jumlah penutur, dialek, kekerabatan dan wilayah pakai. Namun, masih sedikit penelitian mengenai tingkat (level) daya hidup berdasarkan angka yang dapat digunakan sebagai tolak ukur pengambilan langkah mempertahankan bahasa pada tahap selanjutnya.

Fenomena ini memberikan ide bagi Putri Meilinda Sari, Muhammad Dian Saputra Taher dan Akhmad Khanif yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya beserta dosen pembimbing Aprilia Firmonasari, S.S., M. Hum., D.E.A., untuk mengungkap pada level mana vitalitas bahasa Rejang berada melalui program PKM-PSH Dikti.

Putri bersama tim melakukan penelitian di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu selama 3 minggu, 29 April sampai 18 Mei 2018. Penelitian tersebut melibatkan 390 siswa-siswa SMA di seluruh Kabupaten Lebong yang digunakan sebagai responden dan pihak pemuka adat.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa penggunaan bahasa Rejang untuk masyarakat tutur digunakan pada tingkat level rendah yakni bagian komunikasi  keluarga dan tetangga. “Transmisi bahasa antar generasi melemah,” kata Putri, Kamis (19/7).

Ia menyebutkan penggunaan bahasa Rejang di ranah keluarga sekitar 70 persen, sementara sisanya tergantikan dengan bahasa lain. Padahal, keluarga menjadi benteng terakhir dalam mempertahankan bahasa.

Sementara di level pendidikan, kata Putri, tidak semua sekolah mengajarkan muatan bahasa lokal. Bahkan, dari survei terhadap siswa sebanyak 30 persen siswa menolak jika bahasa Rejang diajarkan di sekolah dan 36 persen yang bersikap netral. “Berdasarkan kuesioner tentang sikap bahasa, 30 persen menolak dan 36 persen tidak menolak atau pun menerima,” katanya.

Ia berkesimpulan berdasarkan dari pola penggunaan dan sikap bahasa, bahasa Rejang masuk dalam kategori terjadinya pergeseran bahasa karena digunakan sebagai bahasa lisan sesama generasi, namun hanya sedikit orang tua yang mentransmisikan bahasa tersebut ke anak-anaknya. “Kondisi dini menandakan terjadi titik awal terjadinya pergeseran bahasa,” katanya.

Meski demikian, kata Putri, masyarakat tidak sadar bahwa bahasa daerah mereka tengah mengalami pergeseran. Bahkan, banyak penduduk tidak mengetahui bahwa bahasa mereka memiliki aksara yang menjadi bagian dari 12 aksara daerah penting di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan perhatian masyarakat dan pihak terkait agar terus melakukan upaya untuk mempertahankan bahasa Rejang, baik secara lisan maupun tulisan.

Minimnya dokumentasi baik berupa video maupun tulisan mengenai bahasa Rejang membuat Putri dan tim membuat video informatif dengan judul “Mengupas Daya Hidup Bahasa Rejang dan Proses Revitalisasinya” yang diunggah lewat akun Youtube. “Video dokumentasi informatif ini bukan hanya sekadar tulisan. Masyarakat akan lebih semangat untuk terus melestarikan bahasa daerah," tambah Dian Saputra Taher, anggota tim yang lain.

Selain dapat menambah kontribusi terhadap ilmu humaniora bidang studi etnolinguistik, hasil kajian mereka ini dapat menjadi pemantik adanya cara untuk mempertahankan kebudayaan lokal yang lebih efektif sehingga bahasa daerah tetap lestari. (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Teliti Ancaman Kepunahan Bahasa Melayu Bengkulu

    Wednesday,08 September 2021 - 12:31
  • Mahasiswa UGM Teliti Ancaman Kepunahan Bahasa Enggano

    Monday,06 September 2021 - 12:46
  • Teliti Penggunaan Bahasa dalam Pertemuan Formal, Dosen USD Raih Doktor

    Thursday,22 May 2014 - 16:09
  • Buku Rekam Linguistik Cegah Kepunahan Bahasa Enggano

    Friday,20 July 2018 - 15:42
  • Raih Doktor Usai Teliti Penggunaan Bahasa Inggris Masyarakat Jawa

    Wednesday,21 May 2014 - 14:24

Rilis Berita

  • FH UGM Gelar Konferensi Internasional Soal Problem Hukum di Era Pasca Pandemi 09 February 2023
    Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar konferensi intern
    Gusti
  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual