• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng

Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng

  • 24 Juli 2018, 14:04 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5558
Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng
Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng
Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng
Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng
Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng
Mahasiswa UGM Kembangkan Pengelolaan Limbah Cair Kerajinan Logam Tembaga dan Seng

Kotagede merupakan pusat kerajinan perak di Yogyakarta. Sebenarnya tidak hanya perak, di kawasan ini juga terdapat kerajinan dari  tembaga (Cu), emas (Au) dan kuningan, tetapi mayoritasnya adalah pengrajin perak. Hasil kerajinan tangan dari perak itu berupa perhiasan, cinderamata, peralatan makan, dan souvenir lainnya.

Selain itu, terdapat pula wisata budaya di sana, seperti pasar tradisional Kotagede, Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Masjid Agung Kotagede, kesenian Wayang Tingklung, dan kesenian ketoprak. Kedua hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing untuk datang ke sana.

Akan tetapi, di balik potensi wisata Kotagede yang baik itu, daerah tersebut memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak sempurnanya pengolahan limbah dari hasil proses kerajinan logam tadi.

Hal ini dikarenakan untuk melarutkan logam-logam tadi diperlukan bahan kimia tambahan yang digunakan. Dari proses itu, dihasilkan limbah cair yang mengandung logam dan bahan kimia tersebut. Limbah yang langsung dibuang ke saluran peresapan, tanah, atau ke lingkungan sekitar akan berpotensi mencemari air dan tanah. Oleh karena itu, untuk mempertahankan predikat kota wisata ramah lingkungan tanpa menghilangkan kerajinan logamnya, Kotagede memerlukan suatu upaya pengelolaan limbah buangan tersebut.

Permasalahan limbah di Kotagede itu memberi ide lima mahasiswa UGM untuk mencari solusi penanganannya. Mereka terdiri atas Robertus Julio dan Yoga Handika (D3 Kepariwisataan), Mardiani, Eka Indriani, dan  Neni Meilinda (FMIPA UGM). Dengan bimbingan dari M Sidiq Wicaksono, S.E., M.Sc., mereka menawarkan metode Lima Jadi Berkah.

Mardiani menjelaskan metode tersebut berupa pembuatan teknologi pengelolaan air limbah logam. Ia melanjutkan, timnya memanfaatkan adsorben, berupa karbon aktif yang dapat menurunkan kadar logam dalam air limbah, seperti, tembaga dan seng. “Pemilihan bahan itu disebabkan efeknya pada lingkungan lebih ramah dari bahan sebelumnya,” ungkapnya.

Pelaksaaan program ini diawali dari salah satu rumah pengrajin logam dulu. Menurut Mardiani, nantinya pengrajin tadi akan menjadi model percontohan untuk diterapkan oleh pengrajin lainnya. Melalui metode ini, ia berharap Kotagede dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. “Wisatawan tidak hanya membeli produk kerajinan mereka saja, tetapi juga dapat melihat proses pembuatan kerajinan logam hingga pengelolaan limbahnya,” tuturnya.

Mardiani berharap Kotagede akan menjadi wisata edukasi pelestarian lingkungan. “Nanti bisa dibuatkan paket wisata, modul, serta komik tentang pengolahan limbah Kotagede untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan,” pungkasnya.(Humas UGM/Hakam)

Berita Terkait

  • Mengkaji Sisi Fisiologi dan Molekular Pada Tembaga

    Monday,07 August 2006 - 13:34
  • Prof. Endang: Pengolahan Limbah, Bidang Menarik untuk Diteliti

    Friday,09 April 2010 - 11:46
  • UGM Siapkan Unit Pengolahan Limbah Kerajinan Batik Kayu

    Tuesday,13 November 2018 - 15:08
  • Sungai Surabaya Tercemar Kromium

    Saturday,01 October 2011 - 18:23
  • Penyerap Limbah Logam Berat Dari Cangkang Telur Inovasi Mahasiswa UGM

    Monday,16 July 2018 - 16:04

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual