• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Nomor Identitas Tunggal Masih Jadi Persoalan Integrasi Ekonomi Asean

Nomor Identitas Tunggal Masih Jadi Persoalan Integrasi Ekonomi Asean

  • 25 Juli 2018, 07:42 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2398
Nomor Identitas Tunggal Masih Menjadi Persoalan Integrasi Ekonomi Asean

Kesepakatan antar negara di kawasan Asean untuk mewujudkan integrasi ekonomi melalui Masyarakat Ekonomi Asean dalam waktu dekat belum bisa terwujud karena masih belum selesainya persoalan nomor identitas tunggal atau Single Identity Number (SIN). Belum lagi masih terdapat konflik dan tarik menarik kepentingan politik di masing-masing negara, tingginya kejahatan korupsi dan pencucian uang yang belum tertangani dengan baik. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Laboratorium Ekonomi FEB UGM, Dr. Rimawan Pradiptyo, saat menyampaikan kuliah umum kepada peserta yang mengikuti program International Summer Unversity di ruang hall Djarum FEB UGM, Senin (23/7).  

Penerapan nomor identitas tunggal, menurut Rimawan, hanya Singapura yang sudah menjalankannya dengan baik. Sementara di luar Singapura belum menjalankan program ini, bahkan Indonesia masih mengalami persoalan pengadaan KTP elektronik yang penggunaannya tidak seperti yang diharapkan. “Indonesia dengan penduduk hampir 164 juta jiwa, tidak semua penduduk sudah mendapat KTP elektronik. Bahkan, masih ada orang yang bisa memiliki lima ktp sekaligus,” paparnya.

Dalam hal penggunaan KTP elektronik di Indonesia sementara ini hanya untuk jaminan identitas saat menginap di hotel, membeli tiket tranportasi atau keperluan administrasi lainnya. “Belum bisa digunakan dalam informasi melakukan transaksi untuk membayar pajak dan transaksi pembayaran lainnya,” katanya.

Selain soal identitas tunggal, kejahatan korupsi, perdagangan obat terlarang, perdagangan manusia, pelanggaran HAM dan penggelapan pajak masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Meski beberapa negara memiliki komitmen sama dalam memberantas masalah di atas, namun tidak semua antar negara Asean memiliki kerja sama satu sama lain dalam mengatasinya. Ia mencontohkan, untuk urusan korupsi saja setiap negara memiliki pemahaman dan perlakukan berbeda soal korupsi. “Ada negara yang tidak mau menandatangani kesepakatan untuk memulangkan atau mengekstradisi para koruptor,” imbuhnya.

Soal peringkat indeks persepsi korupsi di kawasan Asean dalam sepuluh tahun terakhir, katanya, Singapura masih menempati posisi pertama sebagai negara yang tingkat kasus korupsinya paling rendah. Sementara antara Indonesia, Thailand dan Filipina masih tetap di angka yang tidak jauh berbeda,

Menurutnya, tingkat perilaku korupsi yang rendah setiap negara akan menciptakan iklim dunia investasi yang baik, sebaliknya tingkat korupsi yang tinggi justru akan menciptakan iklim investasi yang buruk. Oleh karena itu, kerja sama untuk tukar menukar informasi dan komitmen bersama antara negara dibutuhkan dalam memberantas korupsi dan kejahatan lainnya di kawasan Asean. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • ASEAN 2030, Menuju Komunitas Ekonomi Tanpa Batas

    Tuesday,02 September 2014 - 15:13
  • 300 Mahasiswa se-Indonesia Ikuti Kompetisi Bulutangkis 'UGM Cup 2011'

    Monday,09 May 2011 - 10:31
  • Mahasiswa UGM Ikuti ASEAN University Youth Summit 2016

    Tuesday,02 February 2016 - 9:58
  • MEA Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

    Monday,30 July 2018 - 16:29
  • Kearifan Kultural Solusi Untuk Penyelesaian Konflik

    Wednesday,22 October 2014 - 16:58

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual