Upaya penanggulangan bencana harus dilakukan oleh pemerintah, agar dapat mengurangi resiko bencana. Pemahaman tentang kebencanaan merupakan salah satu upaya dalam mengurangi resiko bencana.
“Pemahaman ini dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan tentang kebencanaan. Apabila masyarakat paham akan bencana, maka bukan tidak mungkin resiko bencana dapat dikurangi,†ujar Dr Sunarto MS, Senin (18/6), di Pusat Studi Bencana (PSB) UGM.
Hal itu dikatakannnya mewakili Rektor UGM saat membuka Diklat Mitigasi Bencana Bagi Aparatur Pemerintah Kabupaten Bantul. Diklat yang diselenggarakan PSB UGM ini, diikuti 20 peserta dan akan berlangsung selama empat hari, 18 s.d 21 Juni 2007.
Selain untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dalam mitigasi bencana, maka dari pelatihan ini diharapkan tercipta pemerintah yang tangguh dalam menghadapi bencana dan tercipta masyarakat yang sadar akan bencana. “Bencana Gempabumi 5,9 skala richter setahun silam cukup memilukan dan mengagetkan seluruh masyarakat. Kabupaten Bantul merupakan daerah paling banyak terdapat korban, baik jiwa maupun harta benda. Hal itu tentu menjadi pelajaran sangat berharga dan kita berharap tidak terulang kembali,†harap Sunarto saat memberi sambutan.
Prof Dr Dulbahri selaku panitia penyelenggara menjelaskan, sesungguhnya pelatihan ini diikuti 40 peserta yang terbagi dua angkatan. Untuk angkatan kedua akan diselenggarakan tanggal 25 s.d 28 Juni 2007.
“Pelatihan ini diselenggarakan dengan metode kuliah secara tatap muka, diskusi, simulasi dan survey lapangan. Harapannya peserta akan dapat memahami isi materi dan kondisi lapangan yang sebenarnya,†jelas Prof Dulbahri. (Humas UGM).