• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengembangan Simulasi Run-Up Permudah Penelitian Tsunami

Pengembangan Simulasi Run-Up Permudah Penelitian Tsunami

  • 31 Juli 2018, 10:57 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3319
Pengembangan Simulasi Run-Up Permudah Penelitian Kasus Tsunami

Topik tentang run-up banyak terdapat dalam literatur hidrodinamika maupun rekayasa pantai. Pada kasus tsunami, fenomena ini termasuk sulit dimodelkan terutama ketika berinteraksi dengan variabel yang dilewatinya, seperti profil pantai dan sistem mitigasi yang ada daratan.

Mahasiswa program doktor Benazir mengembangkan metode simulasi run-up tsunami dan aplikasinya pada beberapa kasus tsunami di Indonesia.

“Pentingnya pemahaman tentang run-up tsunami dikarenakan kontribusinya secara langsung terhadap kerusakan di daratan pentai sehingga menimbulkan suatu tantangan tersendiri secara konseptual dan matematis,” tuturnya saat mengikuti ujian terbuka program doktor pada Senin (30/7).

Penelitian yang ia lakukan diklasifikasikan dalam tiga skema penelitian, yaitu skema pertama yang meliputi proses evolusi gelombang mulai dari sumber pembangkitan, penjalaran di kedalaman konstan dan transaksi, serta run-up di pantai berkemiringan seragam, sementara skema kedua adalah tinjauan interaksi run-up tsunami terhadap model vegetasi hipotetik sebagai sistem mitigasi. Skema ketiga adalah pengembangan dan implementasi nested grid untuk studi kasus tsunami di Teluk Pacitan, Jawa Timur.

Penelitian yang ia lakukan menghasilkan beberapa kesimpulan, di antaranya bahwa pembangkitan tsunami dengan metode Dam Break menghasilkan bentuk gelombang yang berupa surge, yaitu gelombang bersifat breaking di perairan dangkal dan daratan sehingga mirip dengan bentukan fisik tsunami ketika mendekati dan tiba di daratan pantai.

Perbandingan run-up tsunami berdasarkan hasil model numerik terhadap hasil model fisik, ujarnya, kesesuaian datanya memang tidak persis tepat, yaitu deviasinya mencapai 9.64-20.61% untuk seluruh data dengan hasil model numerik lebih besar daripada model fisik.

“Hal ini dipengaruhi oleh komputasi model numerik yang dibangun berdasarkan teori gelombang perairan dangkal memiliki ketidakmampuan dalam menyelesaikan permasalahan konveksi bertikal, gelombang pecah, dan aspek-aspek yang terkait dengan turbulensi,” imbuhnya.

Meskipun demikian, karakteristik penting dalam simulasi tsunami, seperti penjalaran, limpasan, dan genangan telah mampu diselesaikan dengan baik dengan bantuan tambahan beberapa suku persamaan pada persamaan pengatur berdasarkan SWE tersebut.

Pengembangan dan implementasi Nested Grip ia sebut mendukung pemodelan tsunami dengan variasi ukuran grid atau resolusi data yang beragam dalam sekali komputasi. Proses run-up menjadi lebih detail sehingga pemetaan area genangan lebih rinci pada studi kasus tsunami di Telok Pacitan.

Ia menambahkan, hasil model menunjukkan bahwa tsunami tiba di garis pantai setelah 24 menit dengan tinggi gelombang mencapai 6,9 m. Run-up dan panjang rendaman di lokasi studi tidak hanya dipengaruhi oleh skala tsunami yang diskenariokan serta morfologi dan kondisi topografinya tetapi juga ditentukan oleh keberadaan dan kondisi dari vegetasi pantai di sepanjang daratan teluk tersebut.

“Tingkat keberhasilan hutan pantai dalam mereduksi tsunami berkisar 12,98-51,85% dan sangat tergantung dengan kondisi pertumbuhan tiap sektor vegetasi,” jelasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Pengembangan Simulasi Run-Up Permudah Penelitian Tsunami

    Tuesday,31 July 2018 - 10:57
  • Jauh Sebelum 2004, Aceh Pernah Alami Giant Tsunami

    Monday,25 July 2011 - 15:17
  • Raih Doktor Usai Teliti Gaya Tsunami

    Friday,10 January 2014 - 13:51
  • Prof. Radianta: Simulasi Mengurangi Kesalahan, Membantu Pengambilan Keputusan

    Monday,29 March 2010 - 11:47
  • Partisipasi Masyarakat Berkontribusi Pada Kesiapsiagaan Tsunami

    Tuesday,01 September 2015 - 15:05

Rilis Berita

  • FH UGM Gelar Konferensi Internasional Soal Problem Hukum di Era Pasca Pandemi 09 February 2023
    Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar konferensi intern
    Gusti
  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual