Implantasi bahan implan gigi pada tulang alveolar merupakan metode pemasangan protesa gigi yang saat ini diminati masyarakat atau pasien. Metode ini dinilai mendekati bentuk, struktur, dan fungsi gigi asli, serta memberikan kenyamanan bagi pemakainya.
Demikian dikatakan drg Bambang Sarjono Trenggono MS saat melangsungkan ujian terbuka program doktor di Sekolah Pascasarna UGM, Rabu (27/6). Dosen FKG Universitas Trisakti Jakarta ini, mempertahankan desertasi “Pengaruh Campuran Puder Ekstrak Tendon Planta Bovine Dan Hidrosiapatit Terhadap Sitotoksitas, Durasi Oseointegrasi Implan Krom Kobalt Dan Densitas Jaringan Tulang Periimplan, dengan bertindak selaku promotor Prof dr Marsetyawan HNES MSc PhD dan kopromotor Prof dr Sri Kadarsih Soejono MSc PhD serta Prof Dr drg Munakhir Mudjosemedi SU.
Dalam desertasinya, Bambang berkesimpulan bila campuran puder ekstrak tendon Planta bovine dan hidroksiapatit sebagai pelapis implant krom-kobalt tidak memberikan efek mempersingkat durasi oseointegrasi jaringan tulang periimplan, tetapi terdapat korelasi positif antara waktu implantasi dengan skor oseointegrasi. Bahwa campuran puder ekstrak tendon Planta bovine dan hidrosiapatit sebagai pelapis implant krom-kobalt tidak meningkatkan densitas jaringan tulang periimplan, sedangkan puder hidrosiapatit meningkatkan densitas tulang periimplan.
Dirinya bersimpulan pula, jika campuran puder ekstrak tendon Planta bovine dan hidrosiapatit sebagai pelapis implant dan bahan implant krom-kobalt memberikan pengaruh terhadap jumlah dan skor oseointegrasi, sehingga oseointegrasinya menjadi lebih dibandingkan puder hidrosiapatit dan puder ekstrak tendon Planta bovine yang tidak berbentuk campuran. “Campuran puder ekstrak tendon Planta bovine dan hidrosiapatit bersifat biokompatibel, tidak menimbulkan efek sitotoksitas terhadap firoblas dan osteoblas, tidak menimbulkan efek imunogenitas dan tidak menimbulkan efek sitotoksitas sistemik terhadap sel hati dan ginjal,†ujar Bambang Sarjono, pria kelahiran Cirebon 31 Oktober 1947 ini.
Setelah mempertahankan desertasinya, Dekan FKG Universitas Trisakti Jakarta ini dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, sekaligus meraih gelar Doktor Bidang Ilmu Kedokteran Gigi dari UGM. (Humas UGM).